TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro), melalui PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) sebagai anak perusahaannya, tengah menyiapkan pra konstruksi Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter, Jakarta Utara. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT JSL Aditya Bakti Laksana memastikan tahapan tersebut akan berjalan dengan lancar.
Menurut dia, ITF Sunter mampu mengolah 2.200 ton sampah per hari dan mengurangi 30 persen sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, setiap harinya.
"Itu sebabnya ITF Sunter menjadi salah satu solusi dan prioritas DKI Jakarta untuk mampu menyelesaikan permasalahan sampah di Ibu Kota," kata dia dalam keterangan tertulis pada Jumat, 1 Oktober 2021.
Saat ini sebanyak 7.800 ton sampah setiap harinya dikirim dari DKI Jakarta ke TPST Bantargebang. Pembangunan ITF Sunter, menurur Jakpro, bukan hanya investasi, namun, penugasan darj pemerintah dan masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Aditya menjelaskan, ITF Sunter didesain untuk dapat memusnahkan dan mereduksi volume sampah hingga 90 persen. Berstandar emisi Euro 5, ia mengatakan ITF Sunter mampu menghasilkan energi listrik 35 Megawatt/jam. "Ini merupakan wujud perubahan cara pandang bahwa sampah adalah material produktif dalam ekonomi sirkular," ujar Aditya.
Adapun Jakpro mendapat mandat untuk membangun ITF Sunter melalui Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Lanjutan dalam Penyelenggaraan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara di Dalam Kota atau ITF Sunter. Aditya menyebut Jakpro dan PT JSL akan memulai pengerjaan prakonstruksi pada akhir tahun ini.
Baca juga: Gunungan Sampah di Bantargebang Sudah Maksimal, DKI Perluas Lahan 7,5 Hektare
ADAM PRIREZA