TEMPO.CO, Jakarta - Batalnya Monas jadi lokasi ajang balap Formula E disebut-sebut karena adanya unsur politis. Wakil Gubernur atau Wagub DKI Ahmad Riza Patria membantah hal tersebut.
"Gak ada, gak ada urusan politis, urusan Formula E itu urusan olahraga, dan ini bagaimana kita mendukung Jakarta Langit Biru tanpa polusi," kata Riza di Balai Kota, Jumat, 8 Oktober 2021.
Baca Juga:
Gelaran balap Formula E pada awalnya akan dilaksanakan di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Namun Direktur JakPro Gunung Kartiko memastikan acara Formula E tidak jadi digelar di wilayah Monas, Jakarta Pusat. Direktur JakPro Gunung Kartiko memastikan acara Formula E tidak jadi digelar di wilayah Monas, Jakarta Pusat.
Gunung mengatakan, alasan pihaknya tidak jadi menggunakan area Monas karena mentok di perizinan.
"Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta," ujar Gunung saat dihubungi, Rabu, 6 September 2021.
Setelah Monas batal menjadi lokasi ajang balap mobil listrik itu, Wagub DKI Riza Patria mengatakan, ada lima lokasi yang jadi alternatif sirkuit Formula E. Namun ia enggan merincinya.
Riza sempat menyebut calon lokasi ajang balap itu adalah di kawasan Senayan dan Pulau hasil reklamasi atau pantai Kita Maju Bersama.
"Nanti kita tunggu ya, sedang dikoordinasikan dari pihak Formula E, nanti ada yang akan datang untuk memastikan mana yang terbaik dari pilihan alternatif yang ada," kata Riza, Jumat, 8 Oktober 2021.
Pakar politik Ujang Komarudin sebelumnya menilai ada nuansa politik dalam tarik ulur keputusan Kementerian Sekretariat Negara saat melarang pelaksanaan Formula E di Monas yang diajukan Gubernur Anies Baswedan. "Ada dimensi politik yang kental, awalnya gubernur mengajukan tapi larang, tapi setelah itu diizinkan," kata Ujang seperti dikutip Antara.
Baca juga: 4 Fakta Baru Formula E: Batal Digelar di Monas hingga Diyakini Tak Gunakan APBD