TEMPO.CO, Jakarta - Penyerahan hibah berupa empat aset tanah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Tinggi DKI menjadi berita yang banyak dibaca sejak kemarin hingga siang ini di kanal Metro.tempo.co.
Berita lain yang menarik perhatian publik adalah perkembangan perhelatan Formula E dan dugaan penyebab kecelakaan bus Transjakarta.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Metro.tempo.co:
- Anies Baswedan serahkan hibah ke polisi dan kejaksaan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan hibah empat aset tanah milik Pemprov DKI kepada Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Penyerahan aset senilai Rp97 miliar itu dilakukan Anies hari ini di Balai Kota, Jakarta Pusat dengan dihadiri perwakilan masing-masing instansi.
Anies mengatakan penyerahan aset DKI tersebut selain menjadi sarana membangun kemitraan yang harmonis, sekaligus sebagai pertimbangan untuk menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi yang diberikan hibah.
"Proses hibah juga perlu mengikuti tahapan sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku. Saya berharap proses ini dijalani dengan baik, transparan dan akuntabel serta administrasinya juga dilengkapi dengan baik," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Desember 2021.
Baca selengkapnya di sini
- Panitia klaim ada sponsor yang mau mendanai Formula E
Managing Director Jakarta Eprix Gunung Kartiko mengatakan sudah ada beberapa sponsor yang mau mendanai perhelatan Formula E. Namun, dia tak menyebut nama perusahaannya.
"Ada beberapa brand, misalnya, brand minuman ada, makanan ada, bank ada, tapi kami belum bisa sebut," kata dia di lokasi sirkuit Formula E Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 29 Desember 2021.
Menurut Gunung, pihaknya sudah mengajukan proposal sponsor kepada pihak ketiga, tapi belum ada teken kontrak. Selain itu, sebagian proposal diajukan dengan menawarkan mekanisme business-to-business (B2B). "Proposal ada sebagian yang B2B, sudah ada jalan," ujar dia.
Baca selengkapnya di sini
- Postur tubuh diduga jadi salah satu penyebab maraknya kecelakaan Transjakarta
Ketua Komisi Kelaikan dan Keselamatan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Prayudi mengatakan pihaknya menduga salah satu penyebab maraknya kecelakan bus Transjakarta karena postur tubuh pengemudi yang tidak cocok dengan spesifikasi bus. Menurut dia, bus yang digunakan Transjakarta saat ini dirancang untuk pasar Eropa, bukan Asia.
"Postur tubuh jadi salah satu penyebab tabrakan pos polantas. Jadi ada area blank spot dan membuat pengemudi tidak melihat secara keseluruhan. Ini yang mengakibatkan pengemudi menabrak separator, motor," ujar Prayudi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Desember 2021.
Hal ini menjadi salah satu rekomendasi DKTJ kepada pihak Transjakarta untuk memodifikasi kabin bus agar pengemudi bisa mengatasi blank spot. Soal opsi penambahan CCTV agar blank spot dapat teratasi, DKTJ tidak merekomendasikannya. "Kalau terlalu banyak CCTV, jadi terlalu banyak beban untuk pengemudi," kata Ketua Komisi Penelitian dan Pengembangan DKTJ Leksmono Suryo Putranto.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga:
Ancol hanya Buka Sampai Pukul 14.00 di Akhir Tahun dan Awal 2022