Surga Narkoba di Kampung Ambon
Cerita tentang peredaran narkoba di Kampung Ambon seakan tak pernah habis. Polisi sejak 2012 silam telah melakukan berbagai penggerebekan di kompleks Permata, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat itu.
Kampung Ambon telah menjadi pasar narkoba sejak 1990-an.
Awalnya, di Kampung Ambon hanya ganja yang dijual. Tapi sejak 2002 jenis yang dijajakan kian beragam. Sabu, ekstasi, dan putaw, sangat mudah ditemui di sana. "Mau cari inex sampai putaw juga ada," kata Toto, bekas pengguna narkoba yang sering berkunjung ke Kampung Ambon, dikutip dari laporan Majalah Tempo berjudul "Cerita dari Kampung Narkoba" yang terbit pada 7 Mei 2012.
Warga Jati Asih, Bekasi, ini nyaman memakai narkoba di dalam Kampung Ambon karena aman dari razia polisi. Saban kali ada penggerebekan, penjual langsung memberi tahu para pasien agar kabur. Berdasarkan pengakuan Toto saat itu, artis dan pejabat pun melakukan transaksi barang haram itu di Kampung Ambon.
Menurut Romylus Tamtelahitu, yang pernah meneliti kampung ini, yang paling berjasa membangun kekompakan warga Kampung Ambon dalam menjalankan bisnis narkoba adalah Michael Glenn Manuputty, 40 tahun.
Sistem yang dibangun Michael sangat mengakar karena melibatkan banyak orang. Menurut sumber Tempo, orang sekelas John Kei bahkan mental saat mencoba-coba masuk lingkaran Kampung Ambon. "Bung Michael itu godfather di Kampung Ambon," kata Romylus.
Michael tersandung. Polisi menangkapnya pada pertengahan Juli 2009 di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Ia dihukum penjara seumur hidup.
Kasus narkoba tetap ada...