TEMPO.CO, Jakarta - Petugas pemadam kebakaran (Damkar) kesulitan mencari sumber air untuk mengatasi kebakaran Pasar Gembrong pada Ahad malam hingga Senin dinihari.
Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengungkap kendala yang dihadapi petugas Damkar saat berusaha memadamkan kebakaran di Pasar Gembrong.
Gatot mengatakan sumber air terdekat di sekitar lokasi kebakaran tidak bisa digunakan. Di lokasi itu juga tidak ada hidran. "Di belakang permukiman warga ada kali, tapi airnya sangat keruh dan tidak bisa digunakan. Ada sangat jauh, di belakang kampus Mpu Tantular," kata Gatot seperti dikutip Antara, Senin, 25 April 2022.
Dalam proses pemadaman kebakaran pasar yang berlangsung kurang lebih 13 jam itu, petugas Damkar harus menyambung selang menggunakan unit mobil pompa untuk mencapai sumber air. Mereka membuat rangkaian selang dengan mobil pompa. "Kami membuat rangkaian sistem statis dan dinamis, namun seiring berjalan waktu kita buat statis," ujarnya.
Operasi pemadaman pasar Gembrong kebakaran itu membutuhkan 27 unit mobil pompa beserta 135 personel gabungan. Selain petugas dari Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, petugas dari Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat juga dikerahkan.
Berdasarkan data Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, 400 bangunan rumah dan toko di sepanjang Jalan Basuki Rachmat itu hangus terbakar. Kerugian akibat kebakaran Pasar Gembrong itu diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar. "Alhamdulillah pemadaman rampung pukul 10.22. Tidak ada korban luka dan jiwa," kata Gatot.
Baca juga: Absen Rapat Paripurna, Anies Pilih Datangi Lokasi Kebakaran Pasar Gembrong