TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dipastikan tak menjadi sponsor Formula E Jakarta. Namun, Vice President Communication Formula E Jakarta Iman Sjafei membeberkan kontribusi pemerintah pusat di acara tersebut.
“Aku enggak tahu ya persisnya, kalau kita lihat dari BUMN kan jelas belum ada, BUMN enggak ada,” ujar dia melalui sambungan telepon pada Rabu, 1 Juni 2022.
Menurut Iman, kontribusi pemerintah pusat mungkin dari segi regulasi keimigrasiannya, Bea Cukai, dan lainnya. Misalnya, Iman mencotohkan, ada banyak mobil balap dan perlengkapannya masuk.
“Bea cukai sangat membantu. Memang tidak dipersulit, maksudnya tidak begitu saja diloloskan tapi tidak dipersulit,” katanya.
Sementara dari keimigrasian, Iman melanjutkan, banyak warga negara asing yang ikut bekerja menyelesaikan pembangunan Jakarta International E-Prix Circiut (JIEC). “Di sirkuit sekarang ya orang asing semua banyak banget, karena dari komitenya mereka kan. Nah itu juga dipermudah,” tutur Iman.
Selain itu, perizinan dari pihak kepolisian juga cukup membantu, khususnya terkait soal memastikan keamanan penyelenggaraan Formula E nanti pada 4 Juni 2022.
“Ya mungkin support-support seperti itu ya. Karena kalau dari BUMN untuk tahun ini mungkin belum. Terus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga mungkin belum masuk keagendanya mereka,” kata Iman.
Hingga saat ini, ada sekitar 31 perusahaan yang menjadi sponsor perhelatan Formula E. Sponsor tersebut terdiri dari berbagai bidang usaha, mulai dari bank, produk perawatan kulit, perusahaan teknologi, hingga perhotelan.
Selain sponsor lokal, ada sejumlah sponsor global yang dibawa pihak Formula E Operation (FEO) untuk mendukung acara Jakarta E-Prix 2022. Sponsor global tersebut hadir di semua balapan di berbagai negara.
Baca juga: Perusahaan Tomy Winata Jadi Sponsor Formula E Jakarta