TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Communication Formula E Jakarta Iman Sjafei mengatakan belum bisa memberikan update berkaitan dengan duit yang dikeluarkan panitia untuk ajang balap mobil listrik itu. Menurut dia, panitia belum mengeluarkan datanya dan juga belum dihitung.
"Belum dihitung dan dikeluarkan. Sampai sekarang sih belum, kan masih banyak yang dihitung-hitung, di-review, dan dicatat semuanya," ujar dia melalui sambungan telepon pada Jumat, 10 Juni 2022.
Iman mengaku masih belum mengetahui kapan informasi anggaran itu akan dirilis. Karena, kata dia, kalau soal anggaran yang mengelolanya adalah PT Jakarta Propertindo atau JakPro. Bahkan, dia mengatakan panitia hanya tahu saja jumlah anggarannya. "Kan sebenarnya sudah dianggarin kami tahu doang," katanya.
Ajang Formula E digelar di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu, 4 Juni 2022. Namun, hampir sepekan gelaran dilaksanakan, panitia belum juga mengumumkan berapa biaya yang dihabiskan untuk menggelar acara kelas dunia itu.
Formula E habiskan duit Rp 120-130 miliar
Sebelumnya Ketua Komite Penyelenggara Formula E Jakarta Ahmad Sahroni memaparkan biaya penyelenggaraan balap mobil listrik itu mencapai angka Rp120 miliar hingga Rp130 miliar. "Untuk aspalnya saja kan hampir Rp60 miliar, selebihnya pembangunan grandstand dan segala macamnya," kata Ahmad Sahroni, Kamis 26 Mei 2022.
Biaya terbesar digunakan untuk pembangunan sirkuit Formula E sepanjang 2,4 kilometer di Ancol. Proyek pengaspalan trek itu dikerjakan oleh kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan anggaran Rp 60 miliar.
Sirkuit itu memiliki 18 tikungan dengan bentuk menyerupai kuda lumping. Selain biaya sirkuit Formula E, panitia juga membangun fasilitas pendukung lain, yaitu panggung penonton hingga paddock.
Baca juga: Alberto Longo: Formula E Jakarta Terbaik dalam Sejarah Balapan