TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran berbicara adaptasi pemolisian pada era modern dalam peringatan Hari Bhayangkara atau ulang tahun Polri ke-76. Dia meminta seluruh jajarannya untuk mengubah pola pikir dalam pemolisian pada era digital.
Adaptasi pemolisian ini kata dia bisa dilakukan dengan cara memperkuat fungsi pencegahan kejahatan. Sebab, Fadil berpendapat, pada era digital akses informasi semakin mudah dan cepat, sehingga permasalahan dan tantangan akan terus berubah tiap harinya.
"Tak bosan saya mengingatkan, di momentum hari Bhayangkara ini marilah kita membuka mata, mengubah mindset dalam pemolisian di era modern dengan memperkuat fungsi pencegahan kejahatan," kata dia dikutip dari keterangannya, Jumat, 1 Juli 2022.
Seiring dengan itu, jajaran kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya, kata Fadil ke depannya akan terus berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk Indonesia.
"Polda Metro Jaya akan terus berkomitmen, bergerak bersama untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitar. Saya yakin ke depan kita mampu beradaptasi dengan metode pemolisian di era modern," ucap Fadil.
Pada Hari Bhayangkara hari ini, Fadil juga turut memimpin Upacara Laporan Kenaikan Pangkat Reguler dan Pengabdian Perwira Polri Polda Metro Jaya periode 1 Juli 2022. Sebanyak 1.641 personel Polda Metro mendapat kenaikan pangkat ini.
Para personel itu terdiri dari perwira yang naik pangkat menjadi Kombes 1 orang, Ajun Komisaris Besar 41 orang, Komisaris 12 orang, Ajun Komisaris 24 orang, Inspektur Satu 40 orang, Inspektur Dua 75 orang, Ajun Inspektur Satu 62 orang, Ajun Inspektur Dua 673 orang, Brigadir Kepada 76 orang, Brigadir 68 orang, Brigadir Satu 567 orang, Bhayangkara Kepala 2 orang.
"Polda Metro Jaya dapat mewujudkan masa depan yang kita impikan bersama. Selamat Hari Bhayangkara ke 76, insyallah Polri yang presisi mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk Indonesia yang tangguh dan tumbuh," kata Kapolda Metro Jaya.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Fadil Imran: Khilafatul Muslimin Melawan Ideologi Negara