Cerita bermula ketika Wahyu terpelanting dari sepeda motor. Saat itu dia dan dua sahabatnya, Rahman dan Amat, memboncengi sepeda motor Honda Beat. Mereka akan menuju sebuah kios di Jalan Koramil, Tanah Merah, untuk membeli rokok.
Wahyu bercerita, sehabis petir dan hujan bau bahan bakar minyak dan gas begitu tajam menyelusup ke hidung. Tak lama berselang terdengar bunyi ledakan dari kejauhan karena kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Ledakan dengan suara lebih besar tiba-tiba muncul. Ketiga remaja tanggung tadi terkejut sampai mereka terpelanting dari motor.
"Motor teman saya katanya terbakar," ucap remaja bertubuh gemuk itu.
Kemudian Wahyu melihat 0rang-orang berlarian dari arah Depo Pertamina Plumbang. Mereka berdesak-desakan. Wahyu turut lari tunggang langgang. Sedangkan Rahman dan Amat mengekor di belakangnya.
Ketika jalanan bertambah padat diisi banyak orang, Wahyu, Rahman, dan Amat terpisah jalan.
Sebelum memasuki sebuah gang, dia melihat seorang lelaki meminta tolong. Korban itu memejamkan mata dengan luka bakar di wajah.
"Saya gendong dibawa ke ambulans lalu diantar ke rumah sakit," tutur dia.