Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Warga Kampung Tanah Merah Sodorkan Kontrak Politik untuk Jokowi dan Anies

Ratusan warga Tanah Merah merobohkan pintu gerbang balai kota saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai kota DKI Jakarta, Kamis (5/7). Dalam aksinya mereka memblokade jalan serta menuntut di resmikannya RT dan RW di kawasan Tanah Merah. TEMPO/Tony Hartawan
Ratusan warga Tanah Merah merobohkan pintu gerbang balai kota saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Balai kota DKI Jakarta, Kamis (5/7). Dalam aksinya mereka memblokade jalan serta menuntut di resmikannya RT dan RW di kawasan Tanah Merah. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB), Purwanto, menyebut warga Kampung Tanah Merah hanya diperhatikan menjelang pemilihan umum. Saat musim pemilihan tiba, suara mereka diperebutkan meski hak-hak sebagai warga negara belum warga peroleh sepenuhnya.

Status lahan tempat Kampung Tanah Merah berdiri memiliki riwayat sengketa yang panjang antara warga dan PT Pertamina. Legalitas kampung itu kembali diperbincangkan usai kebakaran Depo Pertamina Plumpang turut menghanguskan sejumlah rumah-rumah di sekitarnya dan menewaskan 16 warga.

Masalah legalitas tempat tinggal itu menjadi magnet bagi politikus untuk mengumbar janji menyelesaikan permasalahan ini demi meraup suara warga Kampung Tanah Merah. Hal ini membuat warga kerap terlibat dalam sejumlah kontrakj politik.

“Sebenarnya kami ini ingin menjadi warga negara yang baik. Tapi kami ini dipolitisasi dengan kelompok tertentu atau agenda tertentu. Sehingga masyarakat dikorbankan,” kata Purwanto kepada Tempo, Ahad, 12 Maret 2023.

Purwanto menuturkan ketidakjelasan legalitas tempat tinggal membuat masyarakat Kampung Tanah Merah kesulitan mengakses kebutuhan dasar mereka. Menurut dia, banyak warga yang tidak mendapat layanan kesehatan dari Pemprov DKI Jakarta serta kesulitan mencari pekerjaan dan mendaftar sekolah karena tempat tinggalnya dianggap tidak jelas.

Purwanto berujar warga Kampung Tanah Merah membentuk struktural RT dan RW pada 2008 di zaman Gubernur Fauzi Bowo dan menuntut pengesahannya hingga ke Kementerian Dalam Negeri, tapi tak ditanggapi.

“Padahal, jika pada masa pemilu. Suara warga Tanah Merah selalu dirayu untuk dipakai memenangkan calon. Saat Pemilu tercantum RT/RW 00. Itu sangat naif di saat negara membutuhkan rakyatnya semua di inventarisir. Semua diakui, semua difasilitasi, tapi bicara soal kebutuhan masyarakat Tanah Merah dari segala hal itu diabaikan. Itu rasa keadilan di mana,” tutur dia. 

Kontrak Politik untuk Jokowi

Purwanto menuturkan keinginan warga Kampung Tanah Merah untuk memiliki identitas yang jelas soal tempat tinggal mendapat angin segar di pemerintahan Gubernur Joko Widodo atau Jokowi.

Di masa kampanye, kata dia, Jokowi beberapa kali mendekati warga Kampung Tanah Merah. Warga pun menyambutnya dengan harapan bisa mengabulkan keinginan mereka.“Karena merasa mentok secara administrasi kami melakukan pergerakan dengan cara politik. Kita melakukan pendekatan, pak Jokowi hadir di sini 3-4 kali tahun 2012,” tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga Tanah Merah meminta tolong untuk mengabulkan keinginan soal identitas yang pasti. Sebagai gantinya, mereka menawarkan suara demi membawa Jokowi menang di Pilgub DKI 2012.

Pada 13 Januari 2013, Jokowi resmi mengesahkan struktural RT dan RW di Kampung Tanah Merah dengan memberikan warga e-KTP. “Dia gak minta. Kami menawarkan diri, sifatnya ‘Pak Jokowi tolong bantu Tanah Merah kami akan bekerja. Intinya gak mungkin sifatnya cuma-cuma,” ucap dia.

Takut Ahok, Warga Kampung Tanah Merah Dekati Anies

Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta hanya dua tahun karena ia berhasil memenangkan pemilihan presiden 2014. Warga Kampung Tanah Merah pun khawatir pada masa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena ia kerap menggusur permukiman secara besar-besaran demi penataan kawasan.

Warga yang khawatir lalu berdiskusi dan memutuskan mendekati Anies Baswedan, lawan Ahok di Pilgub DKI 2017. Purwanto menuturkan Anies Baswedan sebenarnya belum pernah berkunjung ke Kampung Tanah Merah.

“Akhirnya, masyarakat Tanah Merah kurang lebih 8 (bus) Metro Mini kita datang ke rumah pak Anies,” ucap Purwanto.

Melihat prediksi Anies Baswedan bakal memenangi Pilgub DKI, warga Kampung Tanah Merah membuat kontrak politik dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. “Kontrak politik sebelum jadi gubernur. Setelah ada indikasi partai ada yang mendorong. Prediksi sudah pasti menang baru kita lakukan kontrak politik,” katanya.

Pilihan Editor: Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Minta Pertanggungjawaban Pertamina

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


KKP Soal Izin Ekspor Pasir Laut: PP Ini Bukan Rezim Penambangan, Tapi Pembersihan Sedimentasi

35 menit lalu

Ilustrasi pasir laut. Pixabay
KKP Soal Izin Ekspor Pasir Laut: PP Ini Bukan Rezim Penambangan, Tapi Pembersihan Sedimentasi

KKP membantah soal pembukaan kembali ekspor pasir laut. Begini penjelasan lengkap Stafsus Bidang Komunikasi Publik KKP Wahyu Muryadi.


Erdogan Menang Pemilu Turki: Putin hingga Jokowi Beri Selamat, Warga Palestina Ikut Merayakan

43 menit lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada para pendukungnya menyusul kemenangannya pada putaran kedua pemilihan presiden di Istana Kepresidenan di Ankara, Turki 29 Mei 2023. Recep Tayyip Erdogan kembali terpilih sebagai presiden Turki pada putaran kedua pemilu presiden. REUTERS/Umit Bektas
Erdogan Menang Pemilu Turki: Putin hingga Jokowi Beri Selamat, Warga Palestina Ikut Merayakan

Kemenangan Erdogan di Pemilu Turki diucapkan banyak para pemimpin dunia. Bahkan, warga Palestina juga ikut merayakan kemenangan tersebut.


Ragam Pernyataan Walhi soal Izin Ekspor Pasir Laut, Memperparah Ancaman Keselamatan Lingkungan

1 jam lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Ragam Pernyataan Walhi soal Izin Ekspor Pasir Laut, Memperparah Ancaman Keselamatan Lingkungan

Walhi ikut buka suara soal Jokowi yang membuka kembali ekspor pasir laut. Walhi menyebut kebijakan ini dapat buat pulau kecil tenggelam.


Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut: Kerugian Lingkungan akan Jauh Lebih Besar

1 jam lalu

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi mengatakan tidak habis pikir dengan tindakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyandera pilot pesawat maskapai miliknya, Susi Air, di Kabupaten Nduga, Papua. Hingga saat ini, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut masih belum dibebaskan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut: Kerugian Lingkungan akan Jauh Lebih Besar

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menanggapi soal kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam membuka kembali ekspor pasir laut.


Akan Bertemu PKS Besok, Sandiaga Uno: Untuk Samakan Presepsi

2 jam lalu

Menparekraf Sandiaga Uno menyambangi kawasan Bantul, Yogyakarta Minggu 28 Mei 2023. Dok.istimewa
Akan Bertemu PKS Besok, Sandiaga Uno: Untuk Samakan Presepsi

Sandiaga Uno menyatakan pertemuannya dengan PKS besok untuk menyamakan persepsi. Belum akan menentukan pilihan.


Kata Demokrat, PKS dan Anies Baswedan soal Cawapres yang Sudah Dikantongi

4 jam lalu

Bakal calon presiden Anies Baswedan menyapa pendukungnya usai menyampaikan pidato dalam Temu Kebangsaan Relawan Anies di Tenis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 21 Mei 2023. Kegiatan yang dihadiri ribuan relawan dari kalangan partai maupun nonpartai tersebut bertujuan mendukung pemenangan Anies sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kata Demokrat, PKS dan Anies Baswedan soal Cawapres yang Sudah Dikantongi

Anies Baswedan sebut dirinya sudah kantongi nama Cawapres. Begini kata Demokrat dan PKS.


Setelah Anies Baswedan, Heru Budi Lanjutkan Bawa DKI Raih Opini WTP dari BPK

5 jam lalu

Penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda tentang APBD DKI Jakarta 2023 dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu, 9 November 2022.TEMPO/Anisa Hafifah.
Setelah Anies Baswedan, Heru Budi Lanjutkan Bawa DKI Raih Opini WTP dari BPK

Pemprov DKI kembali memperoleh opini WTP atas laporan keuangan daerah dari BPK RI. Pj Gubernur DKI Heru Budi melanjutkan apa yang sudah diraih Anies.


Terkini: Motif Dana Politik Pemilu 2024 di Perizinan Ekspor Pasir Laut, Persiapan Fasilitas Check In Pesawat di Stasiun Kereta

7 jam lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Terkini: Motif Dana Politik Pemilu 2024 di Perizinan Ekspor Pasir Laut, Persiapan Fasilitas Check In Pesawat di Stasiun Kereta

Terkini: Motif pengumpulan dana politik untuk Pemilu 2024 di balik pembukaan ekspor pasir laut, persiapan fasilitas check in pesawat di stasiun kereta


Ekspor Pasir Laut Dibuka, Pengamat: Ada yang Butuh Dana Politik Pemilu 2024

8 jam lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Ekspor Pasir Laut Dibuka, Pengamat: Ada yang Butuh Dana Politik Pemilu 2024

Diduga ada persengkongkolan pengusaha dan politisi di balik pembukaan ekspor pasir laut dengan motif pengumpulan dana politik Pemilu 2024.


Diduga Ada Perusahaan di Balik Pembukaan Ekspor Pasir Laut, Pengamat: KKP Harus Transparan

9 jam lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Diduga Ada Perusahaan di Balik Pembukaan Ekspor Pasir Laut, Pengamat: KKP Harus Transparan

Direktur Ceri Yusri Usman menanggapi dugaan adanya peran empat perusahaan besar di balik pembukaan ekspor pasir laut.