TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan massa memadati Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat menggelar demo menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk mengikuti Piala Dunia U-20 2023. Peserta aksi terdiri dari Front Persaudaraan Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan alumni 212.
“Pada siang hingga sore, kami dari Front Persaudaraan Islam atau lebih dikenal dengan FPI, kemudian dari GNPF ulama, dan persaudaraan alumni 212 melakukan aksi 203 dalam rangka menolak Timnas U-20 Israel,” kata koordinator lapangan aksi, Husein, Senin, 20 Maret 2023.
Husein menjelaskan massa menolak kedatangan Timnas Israel karena Israel masih menjajah Palestina, bahkan membunuh. “Bukan hanya yang bertembung, tapi rakyat sipil pun, termasuk ibu-ibu dan anak-anak tidak luput dari aksi kekejian dan kebiadaban dari zionis Israel,” ucapnya.
Menurut Husein, pemerintah Indonesia bakal menyakiti perasaan Palestina apabila menerima kedatangan Timnas Israel. Sebab, Palestina adalah salah satu negara Islam yang mengakui Indonesia di awal kemerdekaan.
Dia kemudian menyangkutpautkan dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Paragraf pertama pembukaan UUD 1945, tutur Husein, tertulis soal kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sehingga penjajahan harus dihapuskan.
“Seandainya pemerintah menerima tim Israel datang ke Indonesia berarti pemerintah langgar amanah konstitusi,” tutur Staf Sekum DPP FPI ini.
Sebelumnya, Piala Dunia U-20 edisi 2023 akan dilaksanakan di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni. Timnas U-20 Israel berhak tampil setelah menjadi finalis Piala Eropa U-19 pada 2022.
Tembusnya Israel ke putaran final Piala Dunia U-20 itu tidak disambut positif oleh sebagian masyarakat Indonesia. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kencang menyuarakan boikot. Melalui media sosial, mereka menyuarakan agar pemerintah menolak Israel berkompetisi.
Hari ini massa menggelar aksi di Patung Kuda guna menyuarakan penolakan kedatangan Timnas Israel itu.
Pilihan Editor: Ada Demo Tolak Timnas Israel di Patung Kuda, Ini Halte Transjakarta yang Ditutup Sementara
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.