TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan keberangkatan 10 calon pekerja migran secara ilegal ke Arab Saudi.
Para wanita dari berbagai daerah di Jawa Barat tersebut akan berangkat ke Arab Saudi menggunakan visa ziarah atau umrah. "Modusnya menggunakan visa ziarah atau umrah," ujar Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi Selasa 16 Mei 2023.
Menurut Rinaldi, 10 wanita yang merupakan ibu rumah tangga itu berasal dari Bandung, Karawang, Sukabumi, Garut dan Purwakarta. Rencananya, mereka akan berangkat ke Timur Tengah dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu 13 Mei 2023.
"Keberangkatan calon PMI nonprosedural ini digagalkan atas kecurigaan petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dan ini merupakan hasil kerja kolaborasi semua pihak," ucap Rinaldi
Menurut Rinaldi, puluhan emak emak yang kesehariannya adalah ibu rumah tangga ini terjebak dalam rayuan sindikat pengiriman tenaga kerja ilegal dengan iming iming gaji besar." Mereka dijanjikan mendapat gaji Rp 4-5 juta per bulan,"kata Rinaldi.
Bahkan, para sindikat ini menjanjikan berbagai kemudahan bagi para wanita yang mau bekerja di luar negeri dengan biaya paspor hingga visa secara gratis. Selain biaya gratis, keluarga calon pekerja ini diberi uang kerohiman sehingga mereka sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Sebagian dari wanita tersebut sudah pernah bekerja di Arab Sauid, Qatar dan Uni Emriat Arab. Mereka diberangkatkan oleh calo menggunakan visa ziarah dan umrah karena prosesnya paling mudah dan prosedur yang tidak ketat.
Rinaldi mengapresiasi petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang jeli dan bertanya ke calon penumpang yang akan ke luar negeri untuk pencegahan. "Ini filter awal untuk mencegah calon PMI nonprosedural berangkat," kata dia.
Menurut Rinaldi, kasus ini kini tengah didalami pihak kepolisian termasuk siapa saja yang terlibat dalam pemberangkatan calon tenaga kerja ilegal tersebut. Ia menjelaskan saat ini para sindikat mafia calo pekerja migran sedikit tiarap, karena gerak gerik meraka banyak yang memperhatikan.
Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto mengatakan sepanjang Januari-Mei 2023 ini Imigrasi Soekarno-Hatta mencatat telah menggagalkan keberangkatan 1.622 calon Pekerja Migran Indoensia yang berangkat secara ilegal.
Adapun rinciannya, Januari 212 orang, Februari 415 orang, Maret 530 orang, April 307 orang, Mei 158 orang. "Penundaan keberangkatan calon pekerja ke Luar Negeri ini merupakan hasil kerjasama antara Imigrasi, BP2MI dan Polres Bandara Soekarno-Hatta," kata Tito.
Pilihan Editor: Selama Ramadan 2023, Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Kirim Uang Rp1 Triliun