Pelaporan Haris - Fatia di Luar Kendali Singgih
Ia menegaskan bahwa laporan Luhut terhadap Haris dan Fatia di luar kendalinya, melainkan murni dari Luhut Binsar Pandjaitan setelah menonton tayangan YouTube tersebut.
“Intinya yang bagian kita adalah memberikan apa yang sesuai dengan pekerjaan kita kepada Pak Luhut. Ketika setelah melihat itu, beliau merasa hal tertentu. Itu bukan kontrol kita dan ini murni yang beliau rasakan,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Staf Media Internal Menko Marves Adi Damar Kusumo. Dia mengatakan dirinya dan Singgih tidak berniat untuk memprovokasi. "Kalau kami memprovokasi, dari dulu banyak banget pasti yang bakal dilaporin. Cuma kita enggak," kata Adi.
Layangkan Somasi 2 Kali
Setelah menonton video dan sempat murka, Luhut tidak langsung membuat laporan polisi. Namun, layangkan somasi sebanyak 2 kali. Baru ketika tidak memperoleh respons baik dari Haris, Luhut membuat laporan ke polisi.
“Pak Luhut lapor ke Polda-nya saya lupa. Tapi ada dua kali somasi,” kata Singgih.
Selain itu, Singgih mengatakan bosnya sebenarnya sering mendapatkan komentar negatif dari netizen seperti panggilan "Lord" dan "Menkosaurus".
Namun, Luhut hanya melaporkan Haris-Fatia atas dugaan pencemaran nama baik lantaran sakit hati dengan Haris yang sudah dianggap dekat dengan dirinya.
Setelah kasus ini, Luhut juga tidak memperketat pemantauan pemberitaan yang menyangkut namanya. Singgih menjelaskan bosnya itu sebenarnya bersikap masa bodoh dengan pemberitaan yang beredar.
Terutama di platform media sosial di Twitter yang banyak mengeluarkan pemberitaan negatif tentang Luhut. “Bapak malah orangnya sebenarnya terkesan bodo amat ya. Tadi kritik macam-macam seperti itu beliau tidak ada masalah dengan hal itu,” katanya.
Pilihan Editor: Staf Luhut Baca Kajian Ekonomi Politik Militer di Papua: Tidak ada Kata-kata Lord Bermain Tambang