Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti BRIN Jelaskan Asal Tumpukan Sampah yang Tutupi Hutan Mangrove Muara Angke

Reporter

image-gnews
Tumpukan sampah timbul di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin 10 Juli 2023. ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara
Tumpukan sampah timbul di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin 10 Juli 2023. ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti pencemaran laut Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Reza Cordova punya penjelasan tentang asal sampah yang menumpuk dan menutupi wilayah Hutan Mangrove Muara Angke. 

Berdasarkan hasil penelitian BRIN, kata Reza, sampah yang terperangkap di Hutan Mangrove Muara Angke bersumber dari wilayah yang tidak jauh dari kawasan mangrove tersebut. Jaraknya sekitar 10 sampai 30 kilometer.

"Jadi kalau dalam hal ini (tempat sampah bermuara), ada di Kaliadem, kemudian sekitarnya ada Kali Pluit, kemudian sampai Kali Marunda," kata Reza seperti dilansir dari Antara, Rabu, 12 Juli 2023.

Menurut dia, bila kondisi itu didiamkan begitu saja, sampah dibiarkan menumpuk, tidak hanya berbahaya bagi ekosistem mangrove atau bagi hutan mangrove saja, tapi berbahaya juga bagi habitat yang ada di sekitarnya.

Karena itu, ia mengajak para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk bergerak bersama melokalisir sampah-sampah dari sungai maupun laut, sebelum bermuara di Hutan Mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Kenapa seperti itu? Memang dari hasil penelitian kami menyatakan wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara sampah plastik kurang lebih satu ton per harinya yang masuk ke Teluk Jakarta," katanya.

Dia mengatakan sampah-sampah itu mesti dicegat sebelum bermuara ke laut, karena jika sudah sampai ke laut, sampah itu akan terakumulasi ke pinggir daratan Jakarta yang memiliki banyak mangrove.

Pinggir daratan Jakarta di kawasan Muara Angke, Penjaringan adalah kawasan terakhir bagi mangrove di Jakarta Utara karena perairan tersebut baik dalam mengikat akar tanaman tersebut selama pertumbuhannya.

"Muara Angke ini wilayah mangrove yang memang bisa kita bilang kawasan terakhir mangrove yang ada di Jakarta Utara," kata Reza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada sisi lain, penyebab sampah terjebak di Hutan Mangrove Muara Angke karena di tempat itu memiliki karakteristik yang unik. Yakni memiliki flushing rate yang tinggi. Tapi di depan Muara Angke ada pulau buatan. Pulau buatan ini membuat terganggunya flushing rate tersebut.

Sehingga ketika sampah sudah masuk ke wilayah tersebut mengakibatkan sampah akan terjerat di sana dan kemungkinan untuk keluarnya lebih kecil dibandingkan jika di depannya tidak ada pulau.

"Jadi pada kawasan ini memang menyebabkan pada saat pasang atau pada saat air besar dia terperangkap, pada saat ini kan memang musim ini agak sedikit unik ya," kata Reza.

Reza menjelaskan keunikan iklim wilayah Indonesia saat ini juga mendukung sampah untuk 'menyerang' kembali ke daratan Jakarta.

Keunikannya karena walau masuk musim kemarau, tapi sekarang ini cenderung di wilayah Jabodetabek, hujan itu hampir muncul setiap minggu.

Ketika hujan, material-material, termasuk material sampah akan ikut terbawa oleh aliran sungai. Ini mengakibatkan pada waktu tersebut akan terakumulasinya sampah pada kawasan Muara Angke.

"Sebenarnya tidak hanya pada Muara Angke tapi di wilayah pesisir Jakarta pada umumnya," ujar Reza pula.

Pilihan Editor: Sampah Tutupi Hutan Mangrove Muara Angke Capai 3 Km, Perlu 3 Hari untuk Membersihkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Neon Moon II, Kapal Pembersih Sampah Cisadane Bantuan Coldplay Tiba di Tangerang

14 jam lalu

Kapal pembersih sampah Cisadane Neon Moon II, Senin, 28 November 2023. Dok. Sekretariat Daerah Pemkab Tangerang
Neon Moon II, Kapal Pembersih Sampah Cisadane Bantuan Coldplay Tiba di Tangerang

Kapal pembersih sampah Neon Moon II akan dioperasikan secara resmi di Sungai Cisadane pada 31 Januari 2024.


Banjir Kembali Rendam Perumahan Tirta Mandala Depok, Warga: Tambah Parah, Lebih Lama

20 jam lalu

Warga nekat menerjang banjir di Perumahan Tirta Mandala di RW. 18 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, Kamis malam, 30 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Banjir Kembali Rendam Perumahan Tirta Mandala Depok, Warga: Tambah Parah, Lebih Lama

Penyempitan Kali Jantung dianggap penyebab banjir pasca-kemarau panjang ini. Warga minta solusi ke Pemkot Depok.


Perjalanan Harijono Djojodihardjo Majukan Penerbangan Tanah Air Lebih dari 61 Tahun

3 hari lalu

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Perjalanan Harijono Djojodihardjo Majukan Penerbangan Tanah Air Lebih dari 61 Tahun

Harijono Djojodihardjo mengabdi dalam berbagai aspek termasuk pendidikan pengajaran penelitian, ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa dan industri.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

4 hari lalu

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


SAI Hijau Serap Habis Sampah Bandara Soekarno-Hatta Jadi Cuan

4 hari lalu

Aktivitas komunitas SAI Hijau di Kota Tangerang yang berhasil tembus hingga pasar ekspor. Dengan konsep zero waste to landfill, komunitas ini dipercaya mengelola dan mengolah sampah Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 30 ton per hari selama 3 tahun.  (TEMPO/Muhammad Iqbal)
SAI Hijau Serap Habis Sampah Bandara Soekarno-Hatta Jadi Cuan

Usung zero waste to landfill, Komunitas SAI Hijau diminta mengelola sampah domestik Bandara Soekarno-Hatta selama tiga tahun ke depan.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

5 hari lalu

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Sistem Hujan Stasioner Terpantau di Atas Jabodetabek 2 Hari Terakhir

5 hari lalu

Ilustrasi hujan. Physicsworld.com
Sistem Hujan Stasioner Terpantau di Atas Jabodetabek 2 Hari Terakhir

Sistem hujannya terus menerus terbentuk sehingga tidak luruh-luruh.


Peneliti BRIN Jelaskan Soal Hujan Meluas di Indonesia Saat Masih El Nino

6 hari lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Meulaboh mengevakuasi warga menggunakan perahu karet di Desa Meunasah Rambot, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa 21 Maret 2023. Meluapnya Sungai Krueng Meureubo dan Sungai Krueng Woyla akibat tingginya intensitas hujan menyebabkan warga yang berada di aliran sungai terjebak banjir dengan ketinggian berkisar 60 cm hingga 180 cm. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Peneliti BRIN Jelaskan Soal Hujan Meluas di Indonesia Saat Masih El Nino

Fenomena El Nino masih berlangsung, namun hujan deras meluas di berbagai wilayah seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.


BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

6 hari lalu

Pemulung memungut sayuran yang masih layak kunsumsi di dekat tempat pembuangan sampah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat 23 September 2022. Menurut data FAO (Food and Agriculture Organization), setiap tahun Indonesia rata-rata membuang 13 juta metrik ton makanan karena makanan membusuk akibat distribusi yang lama. TEMPO/Subekti.
BRIN Sebut Teknologi Ozon Solusi Kurangi Sampah Makanan

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan teknologi ozon yang dipakai untuk pengawetan bisa menjadi solusi untuk mengurangi food loss.


Pakar BRIN Kembangkan Teknologi Nanobubble Generator untuk Penanganan Pascapanen Pertanian

8 hari lalu

Ilustrasi chia seed dalam campuran yogurt dan buah-buahan. Pixabay.com
Pakar BRIN Kembangkan Teknologi Nanobubble Generator untuk Penanganan Pascapanen Pertanian

Pakar BRIN mengembangkan teknologi Nanobubble Generator untuk penanganan pascapanen komoditas pertanian dan meningkatkan mutu hasil pertanian.