TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan penyebab mandeknya pengerjaan Sodetan Ciliwung. Dia menyebut Pemerintah Provinsi alias Pemprov DKI Jakarta, sebelum ini, tak menyelesaikan urusan pembebasan lahan, sehingga aktivitas pengeboran terhenti.
"(Penyebabnya) pembebasan lahan karena memang pengerjaan ini sangat tergantung pada pembebasan lahan. Sekarang rampung dan selesai," katanya usai meresmikan inlet (pintu masuk) Sodetan Ciliwung di Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin, 31 Juli 2023.
Sodetan Kali Ciliwung adalah terowongan bawah air yang dibangun sebagai upaya pengendalian banjir di bagian hilir ke Kanal Banjir Timur (KBT). Sodetan terdiri dari pintu masuk (inlet) dan pintu keluar (outlet).
Jokowi menyampaikan, infrastruktur sepanjang 1,2 kilometer dengan dua terowongan ini bisa mengurangi banjir di enam kelurahan Jakarta. Dia tak mendetailkan enam kelurahan tersebut. "Saya katakan pengerjaan ini bersama-sama Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta," ucap dia.
Sebelumnya, proyek untuk penanggulangan banjir Jakarta ini mangkrak kira-kira enam tahun lamanya. Pemprov DKI melanjutkan pengerjaan outlet sodetan pada 2022-2023.
Hari ini, Presiden Jokowi didampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono; Menteri PUPR Basuki Hadimuljono; dan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto meresmikan Sodetan Ciliwung itu.
Pilihan Editor: PDIP-PSI Desak Heru Budi Bantu Sultan Korban Terjerat Kabel Optik