TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Koordinator Aliansi Aksi Sejuta Buruh, Jumhur Hidayat, mengungkapkan kekecewaanya atas sikap polisi yang memblokir akses menuju Jalan Sudirman-Thamrin dan Patung Kuda Monas.
Akibatnya, kata Jumhur, banyak elemen buruh yang tidak bisa bergabung dengan massa buruh yang sudah berkumpul di kawasan Patung Kuda Monas, pada hari ini, Kamis, 10 Agustus 2023.
"Kita kecewa, karena mau masuk MH. Thamrin, Sudirman tu di blokir dimana-mana," kata Jumhur kepada Tempo di kawasan Patung Kuda, Jakarta
Menurut Jumhur tidak ada sama sekali komunikasi dari pihak polisi mengenai pemblokiran jalan yang dilakukan. "Gak ada, bilangnya mau memfasilitasi sampai sini. Dia gak konsisten juga. Kan harusnya kita janjinya kan memenuhi Thamrin Sudirman ini. Tapi ternyata di blokir dimana-mana, gila."
Akibat pemblokiran tersebut, menurut Jumhur, rute demo yang sudah mereka rancang jadi berantakan di lapangan. "Bubar semua. Bubar pencar-pencar. Jadi masuk-bubar, masuk- bubar. Berantakan semua."
Jumlah massa yang terlibat hingga malam ini, di kawasan patung kuda dan sekitarnya, menurut data yang diperoleh dari Jumhur, ada sekitar 200 ribu. "Tapi tidak sampai patung kuda semua kayaknya. Di blokir dimana-mana," ungkapnya.
Hingga malam ini, massa buruh masih bertahan di kawasan Patung Kuda Monas. Mereka berjoged-joged sambil mendengarkan orasi yang disampaikan elemen perwakilan buruh.
Sejak Kamis siang, massa buruh menggelar demo di kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta Pusat. Mereka mengajukan empat tuntutan. Yakni, pencabutan UU Cipta Kerja (terutama klaster ketenagakerjaan), pencabutan UU Kesehatan, Pencabutan UU Pengembangan dan Penyaluran Sektor Keuangan, serta mewujudkan Sistem Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat.
“Itu tujuan utama pada hari ini,” ujar Budi Santoso salah satu juru bicara massa buruh.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh berasal dari berbagai organisasi federasi buruh. Demo buruh juga diikuti oleh mahasiswa, petani, pegiat lingkungan, alumni STM, juga kalangan masyarakat lainnya. “Total ada estimasi yang masuk sekitar 30 ribuan,” ujar Budi.
Budi menyampaikan target unjuk rasa mendapatkan ruang negosiasi karena mereka telah menyiapkan draf atas UU yang dipersoalkan. Bahkan jika itu harus menunggui Presiden Joko Widodo kembali ke Istana Merdeka. “Infonya semalam Pak Jokowi ke luar dari Istana. Kami akan tunggu sampai beliau datang lagi dan berkenan untuk bertemu kami.”
Menurut Budi, prosedur demonstrasi yang ada melarang aksi melewati pukul 18.00 WIB. Tapi tak melarang keberadaan para buruh jika hanya duduk-duduk sekadar minum kopi dan istirahat di sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin, sambil menunggui presiden.
“Maka itu kami bilang bahwa hari ini piknik di Jakarta. Kan tidak ada larangan piknik, duduk-duduk, dimanapun di wilayah Jakarta,” katanya.
ADVIST KHOIRUNIKMAH
Pilihan Editor: Massa Buruh Bertahan di Patung Kuda Monas, Gelar Orasi Menunggu Bertemu Jokowi