TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri, Dharma Diani mengatakan Pemprov DKI akan melanjutkan pembangunan Blok E Kampung Susun Akuarium. Pembangunan menara kelima kampung susun itu sempat mangkrak setelah Anies Baswedan lengser dari posisi Gubernur DKI Jakarta.
Diani mengatakan Pemprov DKI akan mengalokasikan pendanaan di luar Anggaran Penerimaan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun menara Blok E Kampung Susun Akuarium.
Pendanaan di luar APBD itu menggunakan skema pengenaan kewajiban Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan (SP3L). Surat ini dibebankan kepada pengembang yang ingin membangun apartemen atau rumah susun mewah di Jakarta.
"Ini kan SP3L, jadi perusahaan harus menyiapkan dana kepada DKI, bukannya APBD. Kalau APBD itu begitu dianggarkan, langsung dikerjakan," kata Diani di Penjaringan, Kamis, 17 Agustus 2023, seperti dikutip dari Antara.
Dengan skema itu, perempuan yang menjadi Tokoh Ibu Ibu Kota Bidang Pemberdayaan Tahun 2020 itu maklum bila pembangunan Kampung Susun Akuarium perlu waktu lama. Proses SP3L hingga dana turun tidak sebentar.
Semula Pemprov DKI berencana melanjutkan pembangunan Blok E dengan skema kewajiban SP3L dari perusahaan pengembang PT Trimitra. Prosesnya sudah masuk lelang penunjukan dan pengembangan dari perusahaan tersebut. "Tapi mungkin mereka, katanya ekonomi lagi jelek juga kan, jadi tidak sanggup," ujarnya.
Diani memperoleh informasi bahwa Asisten Pembangunan DKI Jakarta mencari solusi alternatif setelah berdiskusi dengan sejumlah perusahaan pengembang. Mereka hendak membangun kawasan di atas lahan seluas 5.000 meter persegi di Jakarta.
Bila pembicaraan itu berhasil, Diani berharap pemerintah bisa memberi penjelasan kepada warga eks Kampung Akuarium yang sudah lama menunggu pembangunan Blok E. Sudah dua tahun mereka ingin segera menghuni Kampung Susun Akuarium bersama warga lain yang telah lebih dulu masuk.
"Sekarang konsentrasinya di Blok E ya karena belum ada gerakan sama sekali," kata Diani. "Kemarin kami dengar mereka sanggupnya akhir tahun, kami ingin secepatnya dapat kabar untuk Blok E."
Empat Menara Kampung Susun Akuarium Sudah Berdiri
Pada saat ini sudah ada empat menara di kampung susun tersebut, yaitu Blok A, B, C dan D. Tapi baru dua blok yang ditempati warga, yakni Blok B dan D.
Dua blok yang sudah dihuni sekitar dua tahun itu mempunyai 107 unit hunian berikut kios dagang. Total penghuni adalah 103 kepala keluarga (KK).
Meski sudah rampung, Blok C belum bisa dihuni. Pemprov DKI masih menunggu Sertifikat Laik Fungsi (SLF) terbit. Setelah sertifikat terbit, Wali Kota Jakarta Utara akan menyerahkan unit kepada Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri selaku pengelola Kampung Susun Akuarium.
"Katanya nanti Jumat ada pemeriksaan. Setelah itu bisa lanjut dihuni," kata Diani.
Blok A juga sudah rampung dibangun. Namun, masih perlu laporan dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan. Kemajuan pembangunan menara itu mencapai 94 persen. Pada saat ini hanya laporan mekanik elektrikal (ME) yang belum selesai.
Diani mengatakan, yang menjadi masalah komponen kelistrikan (MCB) di Blok A justru berada di Blok E yang belum dibangun.
Diani optimistis bila laporan ME rampung, blok A Kampung Susun Akuarium bisa segera diisi. "Jadi A dan C itu tinggal pengisian dan setelah itu serah terima. Jika sudah diserahkan ke koperasi, warga Kampung Akuarium yang lama bisa masuk. Untuk E yang masih nunggu," kata Diani.
Pilihan Editor: Kampung Susun Akuarium Warisan Anies Disebut Mangkrak di Era Heru Budi