Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Depok ini, indeks kualitas udara (AQI) yang buruk berada di angka 169 AQI US, sementara Kota Depok sudah mencapai 203 AQI US. Angka itu menunjukkan kualitas udara sudah sangat buruk, sehingga Depok juga harus mengacu pada IQAir.
"Tidak bisa mengklaim bahwa kajian kita yang paling benar karena kota lain di sebelah Kota Depok pun sama memiliki kualitas udara yang buruk, tapi yang paling buruk kota Depok. Jadi tidak bisa lantas pemerintah mengklaim memiliki udara yang baik." kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Kasus ISPA di Depok Meningkat
Kendati mengacu pada alat KLHK yang menyebut kualitas udara di Depok masuk kategori sedang, Idris mengungkap kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di rentang Juli-Agustus 2023 mengalami peningkatan secara signifikan.
"Korban meninggalnya kalau tidak salah sampai 100-200 persen. Sangat tinggi, tapi memang tahun kemarin, tahun 2022 di Juli-Agustus peningkatannya sampai 2 kali lipat juga," ungkap Idris, Jumat, 25 Agustus 2023.
Kata Idris, tahun ini masih lebih sedikit grafiknya, tetapi udara di 2022 tidak seekstrem 2023 dan ada faktor lain.
"Makanya agak sedikit dibenarkan juga analisa bahwa ini memang dari sisi mobilitas kendaraan, transportasi yang memang harus lebih diwaspadai, masalah ISPA ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa kasus ISPA di puskemas dan rumah sakit rata-rata naik dan ada peningkatan di Juli. Sebelumnya ada 5 ribu orang hingga 10 ribu pasien terindikasi ISPA.
"Kemarin sampai 50 ribu penerimaannya (kunjungan ke ]uskesmas dan rumah sakit di Depok). Kan luar biasa," ungkapnya.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Kasus ISPA di Depok Meningkat, Wali Kota Depok Minta Anak-anak di Rumah Saja
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.