TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi menolak dinasti politik Presiden Joko Widodo alias Jokowi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat sudah rampung. Dari pantauan Tempo, Jalan Merdeka Barat yang ditutup bisa dilalui kendaraan lagi pukul 19.52 WIB.
"Alhamdulillah, sore ini (18.15 WIB) sudah aman," ujar Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro saat ditemui wartawan di kawasan aksi, Kamis malam, 26 Oktober 2023.
Aksi dari massa yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Sipil Penjaga Reformasi (Kompas Reformasi) itu berlangsung sejak pukul 15.00 WIB. Menurut Susatyo, ada sekitar 800 sampai seribu orang yang tergabung dalam demo tersebut.
Seorang petugas jalur patroli Transjakarta menceritakan sulitnya membersihkan pagar pembatas bekas aksi. Berdasarkan pantauan Tempo, beberapa pembatas beton yang dipakai untuk menghalangi pergerakan massa kini tampak rusak.
Aksi bakar-bakar oleh peserta demo juga menyebabkan beton gosong dan besi berkarat. "Memang dari pihak demonstran melakukan aksi dengan bakar ban dan sempat ada dua kali pelemparan," ujar Susatyo.
Para demonstran menyampaikan tiga tuntutan sehubungan dengan pengusungan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden 2024.
Tuntutan pertama, mengutuk dugaan nepotisme dan menolak pengusungan Gibran sebagai peserta Pilpres 2024 yang dinilai dipengaruhi oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat capres-cawapres.
Kedua, melawan presiden karena dianggap telah berkhianat terhadap reformasi. Massa yang mengaku dari Kompas Reformasi ini menilai Jokowi cawe-cawe dalam Pemilu 2024.
Ketiga, menyerukan mosi tidak percaya kepada MK dan Majelis Kehormatan MK (MKMK). Pada konteks hari ini, massa menyoroti Jimly Asshiddiqie yang terpilih sebagai anggota MKMK berpotensi tak netral mengurus dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Anwar Usman.
Pilihan Editor: Sudah 5 Jam Rumah Firli Bahuri di Bekasi Digeledah, Penjagaan Masih Ketat