Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga yang Membusuk di Koja Tergolong Mapan, Sosiolog Analisis Pola Bertetangga Korban

image-gnews
Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus temuan mayat bapak-anak membusuk di dalam rumah di Koja, Jakarta Utara masih misteri. Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Asep Suryana, menilai keluarga tersebut termasuk dalam kategori yang menarik diri dari masyarakat.

Korban Bernama Hamka Rusdi, 50 tahun, dan Abis Qushayyi Akma, 10 bulan. Jasadnya ditemukan setelah lebih dari sepekan membusuk.

Sementara itu, istri Hamka, Nurhikmah Pujianti, 30 tahun, dan anak sulungnya, Afida Dzakiyyah Afsha, 2 tahun 4 bulan, masih hidup, tapi dalam kondisi lemas saat ditemukan warga. 

Asep mengatakan kasus temuan mayat bapak-anak membusuk di Koja ini dapat dianalisis dengan mengukur interaksi keluarga Hamka dengan lingkungan sekitar.  "Secara sosiologis, itu karena terkait dengan tingkat bermasyarakat, tingkat berintegrasi sosial dengan masyarakat sekitarnya," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 3 November 2023.

Asep menjelaskan ada tiga pola bertetangga antara satu orang dan lainnya di lingkungan bermasyarakat. Pola pertama adalah yang penuh berintegrasi. Contoh pola bertetangga ini memiliki ciri seperti mengetahui gosip di tengah masyarakat dan saling tergantung satu sama lain dengan tetangga. 

Ada juga model bertetangga yang terbatas. Cirinya, ucap Asep, antara tetangga saling mengenal tanpa ingin mengetahui lebih dalam soal urusan pribadi. "Cuma say hello, kenal juga terbatas karena enggak kenal nama resmi. Kenal secara psikologis aja karena kewajiban bertetangga," tuturnya. 

Adapun pola bertetangga terakhir adalah yang tertutup. Ciri-cirinya menarik diri dari masyarakat. “Hanya ketemu sepintas, tak mau. Biasanya tidak mau ribet dengan hubungan tetangga. Merasa tidak membutuhkan tetangga, lebih cuek," kata Asep. 

Dari tiga model bertetangga itu, tipe tertutup yang cenderung menarik diri dari masyarakat biasanya individu yang secara ekonomi mapan. "Dia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya lewat mekanisme pasar, punya uang, bisa beli," ujar Asep. 

Berdasarkan tiga konsep bertetangga ini, Asep menduga keluarga Hamka Rusdi termasuk kategori yang menarik diri dari masyarakat. Hal itu juga terindikasi saat Nurhikmah tak melapor ke warga sekitar saat mengetahui suami dan anak bungsunya tewas. 

"Dia sungkan ketika ada kesulitan minta bantuan ke tetangga. Dan, tetangga juga, kan, takut salah dalam membantu. Di kota besar seperti ini banyak," katanya. 

Pengakuan Warga Soal Keluarga Hamka yang Tertutup

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

40 hari lalu

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

Ada tempat di kawasan Koja yang dijadikan lokasi tawuran pada malam pertama Ramadan.


Polsek Koja Sita 143 Knalpot Brong, Gelar Operasi Cegah Kejahatan Jalanan 3C

28 Januari 2024

Polsek Koja menyita 143 knalpot brong pada Sabtu, 27 Januari 2024. Doc. Polsek Koja.
Polsek Koja Sita 143 Knalpot Brong, Gelar Operasi Cegah Kejahatan Jalanan 3C

Penyitaan knalpot brong juga dimaksud untuk menjaga lingkungan aman, nyaman dan harmonis terutama menjelang Pemilu.


Kasus Penemuan Mayat Bapak-Anak di Koja Ditutup, Polisi: Tidak Ada Tanda-Tanda Pidana

15 Desember 2023

Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kasus Penemuan Mayat Bapak-Anak di Koja Ditutup, Polisi: Tidak Ada Tanda-Tanda Pidana

Polisi menutup kasus penemuan mayat bapak-anak di Koja, Jakarta Utara.


Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja, Kondisi Istri Membaik dan Sudah Kumpul dengan Keluarga

2 Desember 2023

Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja, Kondisi Istri Membaik dan Sudah Kumpul dengan Keluarga

Kondisi istri yang ditemukan selamat di kasus temuan mayat bapak-anak membusuk di Koja, Jakarta Utara, sudah membaik


Kampanye Anies Baswedan Hari Pertama di Jakarta Utara, Relawan Bikin Tembok Harapan di Koja

28 November 2023

Relawan Anies Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) menulis keluh kesah dan harapannnya di tembok harapan yang dipasang di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa, 28 November 2023. ANTARA/ Donny Aditra
Kampanye Anies Baswedan Hari Pertama di Jakarta Utara, Relawan Bikin Tembok Harapan di Koja

Seorang relawan Yani berharap keluhannya bisa diselesaikan oleh pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin.


Dukung Pencabutan KJP Pelajar yang Tawuran Bersenjata Tajam Sudah Tepat, Sosiolog UNJ: Itu Sudah Kriminal

25 November 2023

Polisi tangkap tiga pelajar yang acungkan celurit di sekitar Perumahan Citra, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Sumber: Polres Metro Jakarta Barat
Dukung Pencabutan KJP Pelajar yang Tawuran Bersenjata Tajam Sudah Tepat, Sosiolog UNJ: Itu Sudah Kriminal

Akibat terlibat tawuran, 9 pelajar SMK dari 2 sekolah dijatuhi sanksi pencabutan KJP pada November ini.


Empat Fakta Penting Terbaru Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja

19 November 2023

Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Empat Fakta Penting Terbaru Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja

Polres Jakarta Utara mengungkap temuan baru di kasus penemuan mayat bapak-anak di Koja, Jakarta Utara.


Mobil Pelat CD Tabrak Warga di Koja Jakut, Sempat Memunculkan Kericuhan

10 November 2023

Pengendara mobil bernomor polisi diplomatik (Corpse Diplomatique/CD) 27-09 membuat risau masyarakat di Jalan Cilincing Raya, Koja, Jakarta Utara, Jumat 10 November 2023. ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara
Mobil Pelat CD Tabrak Warga di Koja Jakut, Sempat Memunculkan Kericuhan

Sebuah kecelakaan di Koja Jakarta Utara melibatkan mobil berpelat CD, menabrak warga hingga terluka.


Kondisi Istri di Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja Belum Stabil, Keterangan Berubah-ubah

9 November 2023

Warga memadati rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, Ahad, 29 Oktober 2023. Jasad mereka ditemukan pada hari Sabtu usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kondisi Istri di Kasus Mayat Bapak-Anak di Koja Belum Stabil, Keterangan Berubah-ubah

Untuk menyelidiki kasus temuan mayat bapak-anak itu, polisi bakal melakukan autopsi uji jaringan di RS Polri.


Polisi Berikan Bantuan Kepada 31 Pengungsi Korban Kebakaran di Koja

8 November 2023

Ilustrasi kebakaran di pemukiman padat di Jakarta
Polisi Berikan Bantuan Kepada 31 Pengungsi Korban Kebakaran di Koja

Korban kebakaran di Koja itu menetap di dua tempat pengungsian sementara, yaitu di musala dan pos RW.