TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari meminta agar pemerintah dan masyarakat mewaspadai peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
"BNPB mengimbau masyarakat pemerintah daerah dan masyarakat agar mewaspadai hujan di fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan di beberapa kawasan, khususnya Jabodetabek," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 5 November 2023.
Berkenaan dengan pengendara motor, Abdul juga mengimbau untuk mempersiapkan segala kebutuhan berkendara. "Selalu siapkan jas hujan, dan jangan berhenti di bawah jembatan ketika turun hujan karena di samping akan menimbulkan kemacetan, juga hal tersebut berbahaya bagi keselamatan," katanya.
Abdul menjelaskan idealnya masa transisi ini terjadi antara September hingga November. Namun, pengaruh El Nino membuat masa transisi tertunda. "Musim transisi ini normalnya dari Bulan September-November, tetapi tahun agak tertunda karena pengaruh El nino," tuturnya.
Pada satu pekan terakhir, BNPB mencatat terjadi hujan di Pulau Jawa usai 90 hari alami kekeringan. "Kondisi paling signifikan dalam satu minggu terakhir adalah hujan yang mengguyur hampir seluruh Pulau Jawa secara bervariasi setelah lebih dari 90 hari tanpa hujan," sambungnya.
Tiga kawasan yang perlu diwaspadai di Pulau Jawa seiring peralihan musim sebagai berikut.
- Kawasan perkotaan: periksa dan pastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder dan tersier dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir/genangan baik akibat debit air kiriman maupun hujan ekstrim di tingkat lokal.
- Kawasan perbukitan (Jawa bagian tengah ke selatan): Waspadai retakan-retakan akibat tanah kering saat kemarau yang jika diguyur hujan akan sangat rentan terjadi longsor.
- Kawasan gunung api: jika terjadi hujan intensitas tinggi di daerah puncak, maka potensi terjadi banjir lahar dingin khususnya Semeru dan Merapi.
Pilihan Editor: Jumlah Massa Aksi Bela Palestina dan Banjir Perdana Kota Bekasi di Top 3 Metro Berita Terkini