TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 115 ribu personel TNI Angkatan Darat dikerahkan untuk pengamanan pesta demokrasi atau Pemilu 2024 mendatang. Hal ini disampaikan KSAD Jenderal Agus Subiyanto dalam Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu di Monas, Jakarta Pusat, hari ini.
“Untuk TNI AD jadi seluruhnya 115 ribu sekian. Tadi dari Kodam-Kodam kan sudah memaparkan ada 8.000 per-Kodam , ada yang 10.000 disesuaikan dengan banyaknya TPS di wilayah itu,” kata KSAD dalam sambutannya, Rabu, 8 November 2023.
Pantauan Tempo, apel tersebut mulai digelar sekitar pukul 08.00. Pasukan TNI berbaris berjejer dengan kendaraan rantis.
“Personel yang akan dikerahkan kalau data Bawaslu ada 820 sekian TPS, kami TNI AD bersiap mengamankan TPS berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat,” ucapnya.
Agus mengatakan jika ada anggota yang melanggar atau mendukung salah satu partai politik, pihaknya akan menindak dengan tegas.
“Kami koridornya Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 di mana kami tidak boleh berpolitik praktis, juga Undang-Undang Pemilu Nomor 3 Tahun 2017. Kalau berpolitik praktis harus keluar dari TNI. Apabila melanggar akan ditindak pidana dan tindakan disiplin dari pimpinannya,” katanya.
Perwakilan dari Polda Metro Jaya yang hadir yakni Wakil Kapolda Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto, selain itu ada 19 perwakilan partai peserta Pemilu 2024.
Dalam apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2024 itu, Kodam Jaya beserta Polda Metro Jaya menggelar kegiatan deklarasi pemilu damai 2024 di wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk menjaga stabilitas keamanan menjelang, selama dan sesudah pemilu. Dibacakan pula deklarasi damai dan penandatanganan deklarasi.
Pilihan Editor: Wali Kota Tangsel Bentuk Tim Khusus Pantau Netralitas ASN dalam Pemilu 2024