TEMPO.CO, Jakarta - Pengundian dan penetapan nomor urut Capres-Cawapres 2024 selesai dilakukan pada Selasa malam, 14 November 2023 di gedung KPU RI. Polisi pun membuka kembali ruas Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, yang sebelumnya ditutup untuk pengamanan.
Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro memerintahkan personel pengamanan untuk membuka ruas jalan. "Persiapan mulai buka ruas jalan," ujarnya.
Dari pantauan TEMPO, polisi mulai membuka ruas jalan sepanjang Kantor KPU pukul 21.50 WIB. Diikuti dengan petugas yang mulai membongkar pagar pembatas.
Pembukaan ruas jalan ini dilakukan setelah ketiga paslon meninggalkan Kantor KPU RI. Ketiga paslon itu silih berganti keluar dari KPU sejak pukul 21.20 WIB.
Mereka dijemput oleh mobil di depan gerbang pintu masuk KPU RI. Dari pantauan TEMPO, Mahfud keluar lebih dulu, kemudian menyapa media yang sudah menunggu di depan. Muhaimin Iskandar tak lama menyusul.
Prabowo-Gibran beserta tim pemenangan keluar secara bersamaan. Mereka langsung jalan menuju mobil untuk meninggalkan Kantor KPU. Tak lama berselang, Ganjar Pranowo keluar melewati pintu gerbang. Disusul dengan Anies Baswedan di belakang.
Ketiga paslon itu pergi dari Kantor KPU RI sekira pukul 21.30 WIB. Massa pendukung secara berangsur-angsur juga pergi meninggalkan lokasi yang semula mereka padati.
Pengalihan arus lalu lintas kembali normal setelahnya. Pengendara motor dan mobil sudah dapat melewati ruas Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, di depan Kantor KPU.
Ditemui di lokasi, Wakapolres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Anton Elfrino Trisanto mengatakan, pengamanan pengundian nomor urut Capres-Cawapres berjalan lancar dan aman. "Massa pendukung semua tertib," katanya sambil mengacungkan jempol.
Sebelumnya, KPU telah mengumumkan dan menetapkan hasil pengundian nomor urut Capres-Cawapres. Paslon Anies-Muhaimin mendapatkan nomor urut satu. Paslon Prabowo-Gibran mendapat nomor urut dua. Paslon Ganjar-Mahfud mendapatkan nomor urut tiga.
Pilihan Editor: Lautan Manusia di Aksi Bela Palestina, Guru Besar Filsafat Ini Ragukan Dampaknya