TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan sudah ada 38 kasus Mpox atau cacar monyet di DKI per Jumat, 17 November 2023 pukul 19.00 WIB. Dari 38 orang itu, 16 orang dinyatakan sembuh dan sudah selesai isolasi di rumah sakit.
"Satu kasus sembuh terjadi di bulan Agustus 2022, sedangkan 20 orang masih isolasi," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 18 November 2023.
Dari 38 kasus, satu kasus terjadi pada Agustus 2022 dan 37 kasus sejak awal November 2023. Dari total tersebut positivity rate PCR menunjukkan angka 23 persen.
Semua pasien cacar monyet adalah laki-laki dengan rentang usia 25 hingga 50 tahun. "Semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak sosial," ujar Ngabila.
Selain kasus positif, sudah ada 123 orang yang sudah melakukan PCR dan hasilnya negatif. Sedangkan, masih ada 4 orang yang berstatus suspek atau terduga bergejala.
Ngabila menyarankan agar program Human immunodeficiency virus (HIV) semakin dikencangkan lewat kolaborasi. Sebab kasus cacar monyet dapat tersebar melalui infeksi menular seksual atau IMS.
Pasien yang sudah sembuh dari kasus cacar monyet sebaiknya melakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan HIV, tuberkulosis (TB), dan diabetes militus (DM).
"Semua pasien HIV dan IMS diskrining aktif gejala Mpox dan jika ada yang kontak erat (walau tidak bergejala) dalam 1 bulan terakhir dengan yang positif mpox, segera diswab PCR," kata Ngabila. Terlebih bagi pasien yang bergejala diwajibkan untuk segera melakukan swab PCR Mpox.
Sementara itu, Dinkes DKI mencatat ada 452 orang di Jakarta yang telah menerima vaksin sejak Senin, 23 Oktober 2023 hingga Rabu, 1 November 2023. Vaksin itu diberikan kepada kelompok berisiko yang terdiri dari lelaki seks dengan lelaki atau (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak, dan orang lanjut usia.
Pilihan Editor: Polemik Pengambilalihan Jalan di Kebon Sirih, Warga akan Mengadu ke KPK