TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) bertambah menjadi 42. Jumlah tersebut terdiri dari 41 kasus yang ditemukan tahun ini dan satu pasien sudah sembuh pada Agustus 2022.
"Semua bergejala ringan, semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki usia 25-50 tahun," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama pada Rabu, 22 November 2023.
Baca juga:
Menurut Ngabila, ada lima kasus baru Mpox yang terlacak pada 17-21 November 2023. Kemarin ditemukan tiga kasus alias yang terbanyak dalam rentang waktu tersebut.
Dari total 41 kasus tahun ini, sebanyak 16 pasien telah sembuh pada Oktober hingga November 2023. Sedangkan sisanya masih diisolasi di rumah sakit Jakarta.
Ngabila mengatakan, pasien cacar monyet membutuhkan perawatan 2-3 minggu hingga dinyatakan sembuh.
Per kemarin, Dinkes DKI mencatat dua orang suspect atau diduga mengidap gejala Mpox dari sebelumnya ada empat orang. Dinkes DKI juga telah memeriksa 132 orang yang kontak erat dengan pasien positif.
Mereka yang memiliki riwayat kontak erat jumlahnya meningkat 12 orang menjadi 132. Hasil PCR menunjukkan bahwa 132 orang itu negatif cacar monyet.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap sembilan orang yang kontak erat. Hasilnya adalah positif, tapi tanpa gejala atau KE asimtomatis.
Ngabila berujar semua pasien cacar monyet perlu melakukan pemeriksaan HIV dan IMS. Jika kontak erat dengan penderita cacar monyet dalam satu bulan terakhir, sesegera mungkin melakukan pemeriksaan PCR.
"Apalagi jika bergejala, harus segera di-swab PCR Mpox," ucapnya.
Dinas Kesehatan DKI juga telah melakukan vaksinasi cacar monyet yang diberikan kepada 495 orang. Ngabila mengklaim pemberian vaksinasi itu telah mencapai target DKI.
Pilihan Editor: Buruh Tak Puas UMP Jakarta 2024 Ancam Kepung Rumahnya, Ini Kata Heru Budi