TEMPO.CO, Bekasi - Polisi sempat menutup jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, KM 24, di Bekasi, Kamis siang. Penutupan jalan tol oleh polisi di KM 24 itu pun terekam kamera handphone warga setempat dan viral di media sosial.
"Itu bukan buruh menutup lajur. Itu saya sedang kawal pasukan ke tempat demo, pengalihan sebentar," kata Kepala Unit Patroli Jalan Raya Tol Jakarta-Cikampek Komisaris Polisi Rikky Akmaja saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 23 November 2023.
Rikky mengatakan, penutupan lajur tol itu hanya lima menit. Penutupan dilakukan agar pasukan Brimob dari arah Jakarta bisa keluar Tol Cibitung menuju lokasi demo buruh untuk pengamanan unjuk rasa tersebut.
Penutupan jalan terpaksa dilakukan, karena Tol Jakarta-Cikampek arah Karawang macet total. "Kami lawan arahkan pasukan menuju titik demo. Sampai saat ini pendemo tidak ada yang masuk tol. Semua masih terkendali," ujar Rikky.
Adapun Tol Jakarta-Cikampek sempat macet sepanjang 15 kilometer. Berdasarkan pantauan dari CCTV di laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pukul 13.25, terjadi kemacetan di tol mulai dari KM 7 hingga KM 22 arah Cikampek. Kendaraan tampak tidak bergerak, padat merayap.
"Ada demo di jalur arteri, kawasan MM 2100 (Cibitung, Kabupaten Bekasi). Jadi, menghambat kendaraan yang mau keluar tol," ujar Rikky.
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengancam akan melakukan mogok kerja jika pemerintah tetap ngotot menetapkan kenaikan upah minimum provinsi atau UMP 2024 di bawah 15 persen. "Bilamana usulan unsur dari serikat buruh tidak diterima, kami akan melakukan mogok nasional," kata Said, dalam keterangan tertulis pada Senin, 20 November 2023.
Menurut dia, mogok nasional merupakan suatu jalan yang harus dilakukan supaya pemerintah bisa mendengarkan apa yang diperjuangkan kaum buruh.
Said menyatakan pemogokan itu akan dilakukan selama dua hari di antara 30 November-13 Desember 2023. Tujuannya adalah melumpuhkan ekonomi secara nasional, melumpuhkan pabrik, dan perusahaan agar pemerintah mau berunding. "Karena kami sudah meminta dengan baik, tapi tidak diindahkan. Sehingga kami akan melawan dengan Mogok Nasional," tutur dia.
ADI WARSONO
Pilihan Editor: MRT Jakarta Ungkap Sempat Alami Gangguan Sistem, Ini yang Terjadi