Sebelum mengakhiri pleidoinya, Fatia menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah menghina Luhut dengan menyasar kehidupan pribadinya, fisiknya, ataupun sebagai seorang pribadi. Ia berujar, apa yang ia sampaikan dan kritik adalah Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pejabat publik.
Sebagai pejabat publik, kata dia, Luhut justru berkewajiban harus transparan dan akuntabel. "Tidak ada sama sekali niat jahat yang direncanakan di dalam konten tersebut, tidak ada manfaat yang saya incar dari dibahasnya riset tersebut di dalam Youtube, untuk kepentingan pribadi saya, lebih kepada kerugian yang saya hadapi hari ini," kata Fatia.
Menurut Fatia, apa yang ia sampaikan bersama Haris Azhar menjadi bagian dari tanggung jawab sebagai aktivis dan peneliti. Karena itu, ia menyesalkan ucapannya dianggap sebagai serangan pribadi.
Namun, Fatia Maulidiyanti menyatakan tidak dapat meminta maaf karena apa yang dia sampaikan di YouTube maupun riset berasal dari temuan yang disampaikan 9 Organisasi Masyarakat Sipil. "Ucapan saya di dalam siaran YouTube itu satu kesatuan dengan apa yang ditemukan dalam riset," ujarnya. "Riset merupakan sebuah temuan dan deskripsi ilmiah yang patutnya terus diuji dan dikembangkan, bukan dipidana."
Pilihan Editor: Haris Azhar Jelaskan Kata Lord Luhut dalam Podcastnya