TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah mobil Mercedes Benz G Class terperosok ke selokan di Jalan Rawa Papan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, viral di media sosial. SUV itu celaka di tengah banjir yang terjadi di bawah guyuran hujan lebat pada Sabtu sore lalu, 6 Januari 2024.
Salah seorang saksi peristiwa itu adalah Dedi (59 tahun), warga penghuni rumah kontrakan di sekitar lokasi mobil itu terperosok. "Kejadiannya waktu banjir gede, gak liat jam saya. Sekitar jam 20.00 baru bisa diderek," kata Dedi saat ditemui di teras rumah kontrakannya itu di Jalan Rawa Panjang, Minggu 7 Januari 2024.
Menurutnya, kronologi kejadian berawal saat mobil Mercedes Benz hitam itu menerjang banjir hampir setinggi lutut orang dewasa. Arah datangnya dari barat daya ke timur laut.
Menurut kesaksian Dedi, ada satu mobil putih yang berada di depan Mercedes Benz tersebut. Pria pedagang makanan itu sempat mengingatkan para pengguna jalan yang melintas agar pelan-pelan dan tidak terlalu ke pinggir.
"Ini air rata (jadi) gak keliatan jalan, sampai sana di bawah rel," tuturnya menunjukkan.
Berdasarkan pantauan TEMPO, lokasi kecelakaan itu memang berada di pinggir rel kereta api. Pemisah antara jalanan dengan rel hanya sebuah parit selebar sekitar satu meter.
Jalanan itu cukup tinggi karena dibuat dengan cor, lalu dilapisi aspal. Meski tidak lebar, jalan masih bisa dilalui oleh kendaraan dua arah.
Lokasi kecelakaan mobil Mercedes Benz G Class yang terperosok ke selokan di Jalan Rawa Papan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Tetapi antara jalanan dengan selokannya atau parit itu tidak diberi pembatas. Sehingga ketika banjir, kata Dedi, warga sekitar ikut mengatur lalu lintas agar tidak ada korban terperosok masuk parit. "Kalau banjir udah tradisinya (warga) pada turun ke jalan," ucapnya.
Sejak tinggal di lokasi itu pada 2016, Dedi mengatakan lokasi huniannya memang wilayah banjir. Kejadian mobil Mercedes Benz Sabtu kemarin adalah terparah daripada yang pernah dia lihat selama ini.
Karena mobil mewah itu terperosok di bagian samping depan dan belakang. Evakuasi pun dilakukan menggunakan derek dengan cara diangkat.
"Derek dua gak mempan, derek biasa malah mundur gak kuat. Karena gardannya nempel ke sini (pinggir jalan), dipaksain juga rusak," kata Dedi menerangkan.
Pilihan Editor: Simak Prediksi Hujan Hari Ini di Jabodetabek dari BMKG