TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pengeroyokan anggota TNI AU terhadap aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Rizki Agus Saputra, naik ke tahap penyidikan. Kasus yang melibatkan Praka RA ini ditangani oleh Satpom Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Saya dapat informasi dari penyidik, perkara sudah masuk proses penyidikan dan sudah mengarah ke penetapan tersangka," kata Pengacara korban, Zainur Ridlo ketika dihubungi, Senin, 8 Januari 2024.
Ia mengatakan penyidik polisi militer telah siap menahan pelaku. Namun, ada kendala teknis di surat penahanan. "Surat penahanan belum ditandatangani atasan pelaku," ujarnya.
Selaku pengacara, Zainur berharap agar pelaku segera ditahan. Hal ini untuk menghindari anggapan dari masyarakat jika kasus ini berakhir damai.
Dalam pengeroyokan itu, Praka RA dibantu dua warga sipil. Menurut Zainur, terhadap dua warga sipil itu masih dalam penyidikan Polres Jakarta Timur.
Menurut dia, belum ada perkembangan perkara yang disampaikan kepolisian perihal kasus pengeroyokan yang terjadi Desember 2023.
Padahal, Zainur sudah memberikan ciri-ciri dan nama pelaku dari warga sipil itu ke polisi. Namun, katanya, pihak kepolisian belum berkoordinasi dengan petugas Satpom Lanud Halim untuk pengungkapan identitas pelaku warga sipil.
"Dari polisi, menurut kami lambat. Tapi kalau Satpom Lanud sampai sekarang koordinasi bagus dan perkembangan perkara jalan," ucap Zainur.
Pengeroyokan yang dialami Rizki itu terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Cakung, dekat Stasiun Buaran Lama. Menurut korban, pengeroyokan ini terjadi ketika dirinya sedang mengendarai sepeda motor dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
Dari arah belakang, tiba-tiba ada orang yang membunyikan klakson.
Pengendara itu lantas mendahului dan mengadang Rizki dengan melontarkan kata-kata kasar. Perbuatan itu dilakukan sebanyak tiga kali. Namun, Rizki mencoba mengabaikannya karena menduga orang itu membawa senjata tajam.
"Jadi saya mau pulang untuk makan, tiba-tiba saya diserang oknum tidak dikenal," kata Rizki dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Ahad, 17 Desember 2023.
Korban lantas menepi dan melihat orang yang mengusiknya itu anggota TNI bersama dua rekannya yang tidak berseragam. Penganiayaan terhadap Rizki pun tidak terhindarkan.
Rizki merasa dicekik, ditendang, dipukul hingga bajunya robek. Dia sempat melawan, tapi tidak bisa menangkis serangan dari tiga orang itu yang terus memukul.
Pengeroyokan dilerai oleh warga di sekitar Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Cakung, di seberang Stasiun Buaran Lama. Korban pun menjauh agar tidak terjadi perusakan laptop dan handphone miliknya.
"Tapi tetap dikejar oleh oknum TNI, lalu teriak-teriak mau membunuh sambil menepuk dada, saya ini militer," kata Rizki.
Akibat dikeroyok oleh anggota TNI itu, aktivis KAMMI itu mengalami luka memar dan lebam di kepala.
Pilihan Editor: Pedagang Semangka di Kramat Jati Disiram Air Keras dan Dibacok