Menurut Merdi, kesulitan evakuasi di dalam sumur adalah personel tidak bisa menyelam jika menggunakan SCBA (alat bantu pernapasan di ruang terbatas). Beruntung tim sudah menyiapkan alat yang telah dimodifikasi. "Jadi dari permukaan sampai ke dasar sumur sudah bisa," katanya.
Ia mengungkapkan kedalaman sumur mencapai 17 meter. Itu terdiri dari 8 meter dari dasarnya hingga ke permukaan air dan 9 meter dari permukaan air. "Kami punya alat untuk mendeteksi kedalaman, sedangkan Iphone tersebut pasti ada didasar sumur," katanya.
Kejutan yang Dialami Tim Evakuasi
Kendala lain yang dihadapi saat evakuasi adalah perubahan udara ke air beresiko pada alat. Tim harus memastikan dulu alat tak tertembus air. Lalu, air sumur yang keruh denan jarak pandang disebutnya hanya dua jengkal tangan. Penyebab ini adalah pemilik yang sempat sebelumnya melakukan evakuasi sendiri.
"Tim harus meraba mencari iPhone itu," katanya sambil menambahkan, "Tapi tidak lama. Dari turun sampai naik lagi sekitar 20 menit."
Merdi mengungkapkan kejadian mengejutkan saat evakuasi berlangsung. Ponsel yang sudah digenggaman tiba-tiba bercahaya dalam kegelapan sumur tersebut. Ternyata ada pesan notifikasi yang masuk.
"Anggota saya yang turun itu Johan, dia kaget tidak menduga hal tersebut. Dikiranya ponsel sudah pasti rusak," tutur Merdi sambil tertawa.
Merdi mengaku, upaya evakuasi semacam itu sudah beberapa kali dilakukan dan timnya sudah memperkirakan risiko dengan menggunakan alat. "Kami menganggapnya juga sebagai latihan karena susah mendapat tempat latihan seperti itu," kata dia.
Sedangkan di lokasi latihan DKPP memiliki sumur tetapi tidak ada airnya. Asumsinya, seseorang yang tercebur atau tenggelam masih akan ada di dasar sekitar 6 jam sejak kejadian.
Pilihan Editor: Usai Mediasi, Warga Huni Paksa Kampung Susun Bayam Menyatakan Terus Melawan