TEMPO.CO, Jakarta - Alat peraga kampanye tampak masih berjejer di pembatas Flyover Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 19 Januari 2023. Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, tidak ada penertiban, meski sisi kanan dan kiri flyover tersebut terlihat penuh dengan bendera parpol (partai politik) yang diikat dengan kabel ties hitam pada besi-besi pembatas.
Flyover itu merupakan lokasi kecelakaan lalu lintas pasangan suami istri yang menuju ke Semanggi. M. Salim, 68 tahun, dan istrinya, Oon, 61 tahun, terjatuh dari sepeda motornya pada Rabu, 17 Januari 2024 pukul 09.45.
Keadaan pascakecelakaan itu direkam dalam video amatir yang diunggah ke Instagram @seputar_jaksel pada hari yang sama. Dalam video itu memperlihatkan sejumlah orang yang beberapa di antaranya mengenakan jaket ojek online atau ojol, sedang menolong korban.
Saat melaju naik Flyover Kuningan, pengguna jalan disambut dengan warna-warni bendera parpol yang berkibar. Sisi kanan pembatas terlihat lebih banyak bendera, yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), PKN (Partai Kebangkitan Nusantara), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), Partai Demokrat, dan PDI Perjuangan, sedangkan sisi kiri lebih sedikit, hanya terlihat bendera Partai NasDem.
Ketika naik flyover, sudah terlihat beberapa bendera yang nyaris rubuh. Bahkan ada yang rubuh, tapi terganjal dengan tiang jalan dan bendera lain yang masih kokoh.
Flyover itu melintas di bawah longspan jalur LRT Jabodebek. Saat turun dari sana, masuk ke jalan utama, yaitu Jalan Gatot Subroto.
Pengendara sepeda motor yang melintasi Flyover Kuningan tampak melaju tidak terlalu ke pinggir. Arus lalu lintas tetap lancar menyesuaikan kepadatan jalan.
Kapolsek Mampang Prapatan Komisaris David Yunior Kanitero menuturkan, kecelakaan yang dialami M. Salim dan Oon di lokasi baru pertama kali terjadi. Sebelumnya belum pernah ada sejak masa kampanye Pemilu 2024 dimulai.
Selain itu, kata Kanitero, belum ada kecelakaan lain seperti yang dialami M. Salim dan Oon di wilayah Mampang Prapatan. "Iya (baru pertama kali), nihil kejadian," ucap Kanitero saat dihubungi, Kamis, 18 Januari 2024.
Masalah alat peraga kampanye membahayakan pengguna jalan juga bukan kali ini terjadi di Indonesia. Di daerah lain dan khususnya wilayah Jakarta pun juga pernah terjadi.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Benny Sabdo mengimbau partai politik agar mencopot alat peraga kampanye yang terpasang di lokasi terlarang secara mandiri. Imbauan itu disampaikan pasca M. Salim dan Oon jadi korban kecelakaan lalu lintas di Flyover Kuningan.
Setelah masalah itu, polisi menemukan 12 bendera partai berpotensi roboh dapat mengganggu pengguna jalan. Kepolisian pun berkoodinasi dengan Bawaslu Jakarta Selatan agar alat peraga kampanye ditertibkan.
Benny Sabdo membenarkan adanya koordinasi tersebut. Tapi dia berharap partai politik inisiatif merapikan atribut kampanye yang mengganggu masyarakat, serta merusak estetika kota.
"Mestinya kontestasi politik menjunjung tinggi perikemanusiaan," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis, 18 Januari 2024.
Pilihan Editor: Spanduk Heru Budi Menjamur di Ibu Kota, NasDem: Khawatir Dikira Caleg