TEMPO.CO, Jakarta - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Novel Baswedan mengatakan penyidik Polda Metro Jaya tidak perlu ragu untuk segera menahan mantan ketua KPK Firli Bahuri yang kembali mangkir pada pemeriksaan hari ini, Senin, 26 Februari 2024 di gedung Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri lantai 6.
“Penyidik mesti bersikap tegas agar ada kesamaan dimuka hukum bagi siapapun, padahal dalam kasus ini saya yakin penyidik punya bukti yang sangat kuat,”kata Novel Baswedan saat dikonfirmasi TEMPO melalui pesan singkat pada Senin sore, 26 Februari 2024.
Selain Novel Baswedan, komentar soal mangkirnya Firli pada hari ini juga dilontarkan oleh Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.
Praswad mengatakan hal yang hampir serupa dengan Novel Baswedan, bahwa Polda Metro Jaya harus segera lakukan penahanan terhadap mantan ketua Komisi Pemilihan Umum Firli Bahuri, agar publik benar-benar percaya bahwa penanganan kasus ini dilaksanakan secara prudent dan transparant.
“Semakin lama proses penahanan Firli, maka akan semakin lama pula proses penyidikannya, semakin sulit tercapainya kepastian hukum,” kata Praswad kepada TEMPO saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Senin, 26 Februari 2024.
Lebih lanjut, Praswad juga mengatakan sebab sering mangkirnya Firli Bahuri di proses penyidikan, membuat publik sudah mulai lelah melihat segala alasan tidak masuk akal yang disampaikan oleh Firli. “Untuk menghindari proses pemeriksaan,” ujarnya.
Terakhir, komentar dari Boyamin soal Firli yang sudah resmi menjadi tersangka sejak 23 November 2023 lalu. Menurutnya, jika sampai malam hari ini Firli tak kunjung datang, penyidik Polda Metro Jaya harus segara menerbitkan surat perintah penjemputan paksa karena sudah dua kali mangkir dalam pemeriksaan penyidik.
“Saksi ataupun tersangka bahkan yang dipanggil dua kali tidak hadir ya ada perintah membawa apalagi ini tersangka. Kalau masalah ditahan atau tidaknya itu urusan penyidik tapi saya tetap meminta Firli ditahan karena upaya tidak kooperatif,” jelas Boyamin kepada TEMPO melalui pesan suara, Senin.
Tak hanya itu, Boyamin juga rencananya agar mengajukan gugatan praperadilan terhadap kasus Firli Bahuri ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada minggu ini, karena ia menilai Polda Metro Jaya tidak serius menangani kasus pemerasan Firli Bahuri terhadap mantan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo. “Saya akan ajukan gugatan praperadilan saya daftarnya besok senin, mudah-mudahan jumat pun sudah saya daftarkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Firli Bahuri kembali mangkir pada pemeriksaan di lantai 6 Dittipidkor Bareskrim Mabes Polri hari ini. Ia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri Komisaris Besar Arief Adiharsa saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan singkat siang ini pukul 12.37 WIB. “Enggak hadir,” ujar Arief pada Senin, 26 Februari 2024.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kmisaris Besar Ade Safri Simanjuntak lewat pernyataan tertulis pada Kamis 22 Februari 2024 menyampaikan surat panggilan untuk Firli Bahuri.
Ade Safri Simanjuntak mengatakan pemanggilan Firli Bahuri dilakukan pada Senin, 26 Februari 2024 di Ruang Riksa Dittipidkor Bareskrim Polri pukul 10.00. Pemanggilan itu, katanya, untuk meminta keterangan tambahan sebelum menyerahkan berkas perkara ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Surat tersebut merupakan yang kedua kali dikirim untuk Firli terkait pemanggilan pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya.
Ade mengungkapkan, Firli sempat mangkir dalam panggilan pertama yang dijadwalkan pada 6 Februari 2024. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut alasan tidak hadirnya Firli Bahuri dalam surat panggilan yang pertama.
Saat ini, ujarnya, tim penyidik sedang melengkapi pemenuhan petunjuk hasil koordinasi dengan jaksa penuntut umum. Menurut dia, berkas perkara kasus dugaan gratifikasi oleh Firli Bahuri ini bakal rampung dalam waktu dekat.
"Untuk pemeriksaan atau permintaan keterangan tambahan kepada para saksi sudah rampung," ucapnya. Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo kembali dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan tambahan.
Tak hanya itu, Boyamin juga rencananya agar mengajukan gugatan praperadilan terhadap kasus Firli Bahuri ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada minggu ini, karena ia menilai Polda Metro Jaya tidak serius menangani kasus pemerasan Firli Bahuri terhadap mantan menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo. “Saya akan ajukan gugatan praperadilan saya daftarnya besok senin, mudah-mudahan jumat pun sudah saya daftarkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Firli Bahuri kembali mangkir pada pemeriksaan di lantai 6 Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) Bareskrim Mabes Polri hari ini. Ia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri Komisaris Besar Arief Adiharsa saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan singkat siang ini pukul 12.37 WIB. “Enggak hadir,” ujar Arief pada Senin, 26 Februari 2024.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kmisaris Besar Ade Safri Simanjuntak lewat pernyataan tertulis pada Kamis 22 Februari 2024 menyampaikan surat panggilan untuk Firli Bahuri.
Ade Safri Simanjuntak mengatakan pemanggilan Firli Bahuri dilakukan pada Senin, 26 Februari 2024 di Ruang Riksa Dittipidkor Bareskrim Polri pukul 10.00. Pemanggilan itu, katanya, untuk meminta keterangan tambahan sebelum menyerahkan berkas perkara ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Surat tersebut merupakan yang kedua kali dikirim untuk Firli terkait pemanggilan pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya.
Ade mengungkapkan, Firli sempat mangkir dalam panggilan pertama yang dijadwalkan pada 6 Februari 2024. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut alasan tidak hadirnya Firli Bahuri dalam surat panggilan yang pertama.
Saat ini, ujarnya, tim penyidik sedang melengkapi pemenuhan petunjuk hasil koordinasi dengan jaksa penuntut umum. Menurut dia, berkas perkara kasus dugaan gratifikasi oleh Firli Bahuri ini bakal rampung dalam waktu dekat.
"Untuk pemeriksaan atau permintaan keterangan tambahan kepada para saksi sudah rampung," ucapnya. Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo kembali dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan tambahan.
Pilihan Editor: Firli Bahuri Mangkir Pemeriksaan Kasus Dugaan Pemerasan SYL di Bareskrim Hari Ini