Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Ibu Indri Korban Pembunuhan Cinta Segitiga, Misteri Kiriman Sate Lalu Mendadak Sudah di Bali

image-gnews
Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Endang Tatik, 55 tahun, ibu dari Indriana Dewi Eka Saputri, korban pembunuhan cinta segitiga yang mayatnya ditemukan di Banjar, Jawa Barat pada satu minggu lalu. Endang masih terlihat lemas dan hanya duduk di ubin kontrakan beralaskan tikar tipis saat ditemui di rumahnya yang beralamat di Cipinang Pulo, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu, 5 Maret 2024. 

“Indri anak ibu satu-satunya,” pembuka kalimat yang dilontarkan Endang saat mulai bercerita. Indri merupakan nama sapa korban.

Endang tinggal bersama suami dan anak semata wayangnya, Indri di rumah kontrakan seluas 3X4 meter yang berisi kamar tidur bertingkat dua, kamar mandi, serta dapur mini yang letaknya dua langkah dari kamar mandi. 

“Sudah ngontrak dari Indri umur 5 tahun,” sambung Endang. Percakapan soal Indri perlahan mulai diceritakan oleh wanita 55 tahun ini. 

Endang berkata, Indri adalah seorang anak yang sangat sopan, baik kepada orang tua, selalu membeli barang yang terbaik, dan memiliki impian besar yaitu membelikan rumah di Semarang, Jawa Tengah, untuk kedua orang tuanya.

Semarang adalah kampung halaman Endang dan tempat kelahiran Indri.“Dia bilang pengen beliin rumah buat ibu bapak di jawa,” ucap Endang sebagaimana yang disampaikan Indri semasa hidup. 

Indri, 24 tahun, bekerja sebagai marketing di salah satu kantor di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Berkat kerja keras, kata Endang, Indri bisa mempunya mobil pribadi yang bisa digunakan untuk bekerja.

Tapi, selama 4 bulan terakhir, mobil Indri itu dipinjam oleh sang pacar, Didot Alfiansyah, salah satu tersangka kasus pembunuhan terhadap Indri. 

“Selama 4 bulan jadi saya terus yang antar jemput Indri ke kantor karena mobil dipinjem sama si Aa - panggilan pacar Indri. Katanya sih 4 bulan itu dibawa di bengkel,” jelas Endang. 

Indri dan Didot, sudah satu tahun berpacaran. Selama satu tahun juga Endang mengenal Didot sebagai pemuda yang baik. Namun pada Selasa, 20 Februari 2024, peristiwa tidak biasa mulai dirasakan oleh Endang.

Diawali dari Indri yang tidak ingin dijemput saat pulang kerja dengan dalih ingin bermain dengan teman. Padahal bisanya Indri selepas pulang kerja tidak pernah bermain dan langsung pulang ke rumah.

Indri memberi kabar kepada sang ibunda pada pukul 19.00 WIB, waktu biasanya Endang berangkat menjemput Indri. “Enggak usah jemput Indri,” tulis Indri yang saat itu memberi kabar kepada Endang melalui pesan singkat WhatsApp. “Emang kenapa,” kata Endang menanyakan alasan anak semata wayangnya ini enggan dijemput. “Indri mau main," jawab Indri singkat.

layaknya kekhawatiran ibu pada umunya, Endang terus bertanya Indri, terutama soal siapa sosok yang menemani anaknya bermain. Namun Indri kembali menjawab singkat, 'Ada deh." Mesti saat itu juga Endang merasa ada kejanggalan di pesan WhatsApp yang ditulis Indri, Endang tidak timbul kecurigaan apapun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Biasanya Indri itu kalau kemana-mana selalu share lock, ketemu nasabah aja nih dia kasih foto entah meja atau kaki nya apalah, chat tanggal 20 Februari itu kayak bukan Indri,” ucap Endang. 

Sekitar tiga puluh menit selepas salat Isya, Endang tertidur, ia terbangun lagi lantaran  ada suara ketokan pintu. Begitu ia membuka pintu, ada seorang wanita mengantarkan sate yang berdasarkan keterangan, sate itu merupakan kiriman dari Indriana. “Maaf ya bu tadi saya cari-cari rumah ibu, ini ada kiriman dari Mis Indriana,” kata seorang wanita pengantar sate. 

Setelah menerima sate, Endang mengirim pesan lagi kepada Indriana, lantas anak perempuannya ini memaksa Endang untuk membuat review makan sate. “Bu sate nya enak enggak? Review ya bu sambil video terus bilang kalau sate nya enak,” ujar pesan yang dikirim Indriana. 

Perintah membuat video review tidak dijalankan oleh Endang, sebaliknya, ia menanyakan kembali kapan anaknya ini pulang karena sudah pukul 22.50 WIB. “Indri udah jam 11 malem kurang 10 menit, kamu main kemana cepat pulang.” Pertanyaan itu tidak dijawab, dan kembali menanyakan soal sate. “Gimana bu satenya enak?” 

Endang kembali mengirim pesan kepada Indriana, tapi pesan itu sama sekali tidak dibalas meskipun bercentang dua. Endang juga terus menelpon Indriana namun tak kunjung ada respons.

Ia mulai panik dan tidak bisa tidur dan terus menelpon dan mengirim pesan ke Indriana. Hingga akhir pukul 2 dininari, pesan yang dikirim Endang berubah menjadi ceklis satu hingga siang hari pada Rabu, 21 Februari 2024. 

Pukul 19.00 WIB, saat Endang akan mengunjungi tempat kerja Indriana di SCBD, tiba-tiba ada pesan masuk dari Indriana yang mangakan bahwa dirinya sedang refreshing dan menenangkan pikiran. 

Hingga Senin pagi, 25 Februari 2024, saat Endang ingin melaporkan kasus anaknya yang tidak kunjung pulang ke Polsek Jatinegara, pesan itu tiba-tiba muncul lagi. Kali ini, Indri memberi kabar bahwa dirinya sudah di Bali. “Bu maaf Indri baru bisa hubungin ibu lagi, Indri udah ada di Bali sama teman-teman.” 

Di hari yang sama, kata Endang, pada pukul 14.00 WIB, Polda Jawa Barat menghubungi dirinya sebanyak 5 kali, namun tidak ditanggapi lantaran ia menduga nomor itu adalah penipuan. Selang beberapa menit kemudian, ada yang menghubungi kembali melalui telepon seluler.

“Pas saya angkat bilangnya dari Polda Jawa Barat, bilang ada jenazah atas nama Indrian ditemukan di Banjar,” padahal pagi harinya Indriana memberi kabari dia berada di Bali. 

Pilihan Editor: Ibu Korban Pembunuhan Cinta Segitiga Minta Devara Putri cs Dihukum Mati

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

1 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

2 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

2 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

2 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

4 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

4 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.