Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta-Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Sempat Diteriaki Begal

image-gnews
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers tentang penyiksaan anggota TNI hingga meninggal dunia di Bantargebang, Kota Bekasi. Tersangka, Aria Wira Raja alias AWR, mengenakan baju tahanan, tampak tertunduk di belakang. TEMPO/Han Revanda Putra.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers tentang penyiksaan anggota TNI hingga meninggal dunia di Bantargebang, Kota Bekasi. Tersangka, Aria Wira Raja alias AWR, mengenakan baju tahanan, tampak tertunduk di belakang. TEMPO/Han Revanda Putra.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Praka Supriadi, 27 tahun, ditemukan berlumuran darah di Jalan Pangkalan 5 RT 05/RW04 Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat, 29 Maret 2024 pukul 03.00 WIB. Komandan Distrik Militer (Dandim) 0507/Bekasi Kolonel Arm Rico Sirait menuturkan, korban bertugas di Satuan Polisi Militer Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi, Bandung. 

“Iya benar, (korban) ditemukan tergeletak dalam kondisi bersimbah darah, korban adalah anggota TNI AD,” kata Rico saat dikonfirmasi, Sabtu, 30 Maret 2024. 

Rico mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh warga yang sedang melintas. Praka Supriadi ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan sejumlah luka di tubuhnya. Tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), terdapat pula sepeda motor milik korban. “Luka di bagian kepala belakang dan lengan kanan,” ucapnya. 

Kepada warga, korban sempat mengaku sebagai korban kecelakaan dan meminta tolong untuk diantarkan ke rumah sakit. Warga pun selanjutnya melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. 

Setelah pihak kepolisian tiba di lokasi, korban langsung dibawa ke RSUD Kota Bekasi. Sesampainya di rumah sakit, korban langsung memperoleh pertolongan medis, tetapi akhirnya dinyatakan meninggal dunia. “Korban tidak tertolong dan meninggal dunia,” ujar Rico. 

Dia mengatakan, kasus itu kemudian ditangani secara mendalam oleh pihak Polisi Militer (PM) bersama Polres Metro Bekasi Kota. “Tindak lanjut, kami serahkan ke Polisi Militer Kodam III Siliwangi selaku satuan korban,” kata Rico. 

Pada akhirnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya berhasil membekuk Aria Wira Raja alias AWR, tersangka penganiayaan Praka Supriadi. 

“Identitas atas nama AWR, lahir di Bogor, alamat di Bekasi,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 3 April 2024. 

Tim penyidik dari Polda Metro Jaya, Polres Bekasi Kota, dan Kodam Jaya mengumpulkan keterangan setelah korban ditemukan. Usai mendapatkan ciri-ciri, tim penyidik mengejar pelaku. Dari Bekasi, tersangka menuju ke Kampung Rambutan. Dia berniat menaiki bus untuk pulang ke rumah ayahnya di Palembang, Sumatra Selatan. 

Dengan informasi itu, tim penyidik mengejar bus yang ditumpangi pelaku. Mereka mencegat dan menangkap tersangka dari dalam bus di depan Rumah Makan Angin Berembus, Jalan Sumurwuluh, Grogol, Cilegon, Banten. Kemudian, polisi menyita barang bukti berupa sepeda motor, pedang, dan ponsel. 

Wira kemudian menjelaskan kronologi kejadian. Hal itu bermula dari pengaduan saksi W alias S kepada korban pada Kamis, 28 Maret 2024 pukul 21.00 WIB. W alias S adalah rekan lama korban. Kepada korban, W alias S mengaku diajak berhubungan intim oleh tersangka AWR di Apartemen Urbano, Bekasi. Menurut Wira, W alias S berselisih paham dengan pelaku. Oleh karena itu, saksi menghubungi korban untuk meminta tolong. 

Bersama rekan-rekannya, Praka Supriadi mendatangi tersangka di apartemennya. Korban mengajak ke rumah tersangka untuk menyelesaikan permasalahan itu. Mereka berdua pun menaiki sepeda motor. “Korban duduk di depan (yang mengendarai), Saudara Aria membonceng di belakangnya,” ucap Wira. Di tengah jalan, teman-teman korban tertinggal. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, alih-alih menuju rumah yang disepakati, tersangka membelokkan sepeda motor ke arah lain. Kendaraan motor itu menuju rumah Alfian, rekan dari tersangka AWR. Tiba-tiba, tersangka berteriak di pinggir jalan, “Begal! Begal! Begal.” 

Dibacok Pedang 4 Kali

Tersangka selanjutnya pergi ke rumah Alfian untuk mengambil sebilah pedang. Menurut Wira, pedang itu memang sudah tergantung di teras rumah. 

Bersama Alfian, tersangka kemudian mengejar korban yang diteriaki begal dengan mengendarai sepeda motor. Di depan SMA 15 Kota Bekasi, pelaku membacok korban sebanyak empat kali. Setelah itu, korban masih sempat menendang motor Alfian. Keduanya terjatuh, AWR dan Alfian melarikan diri, sedangkan korban yang berlumuran darah, akhirnya ditemukan oleh warga. 

Sementara itu, saksi W alias S belum ditemukan keberadaannya. “Sampai sekarang, W alias S masih dalam pencarian,” ujar Wira. 

Polisi pun bakal mendalami apakah W alias S benar-benar dipaksa berhubungan badan atau tidak oleh tersangka. Namun, karena belum diketahui keberadaannya, Wira belum bisa berkata lebih jauh. Dia menyebut, antara saksi dengan Praka Supriadi adalah sebatas teman. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

2 jam lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, yang dibakar TPNPB-OPM, Rabu, 1 Mei 2024. Dok. Istimewa
TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa itu.


Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

5 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan wanita. Shutterstock
Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

Keluarga korban telah membuat laporan polisi atas penyerangan yang dilakukan pria diduga ODGJ tersebut di Harapan Jaya, Kota Bekasi.


TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

6 jam lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

TNI menyatakan berhasil mereduksi kekuatan OPM kelompok Afrianus Bagubau dan Keny Tipagau.


Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

9 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.


Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

11 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.


Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

12 jam lalu

Potret lapangan upacara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara pada Senin sore, 6 Mei 2024. Pemerintah berencana menggelar upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia di sini pada 17 Agustus 2024. TEMPO/Riri Rahayu
Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

Pemerintah tengah berupaya membangun sistem pertahanan cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.


Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

14 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

17 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

17 jam lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.


TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

17 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.