TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara Organisasi Papua Merdeka dan TNI-Polri memanas di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, akhir April lalu. Penyerangan kelompok kriminal bersenjata atau KKB yang menyebut diri mereka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM saat itu membunuh Alexsander Parapak.
Tentara Nasional Indonesia atau TNI-Polri menuding serangan KKB pada Selasa pagi, 30 April 2024 itu telah menewaskan Alexsander. Dia disebut sebagai warga sipil yang tinggal di rumah salah satu aparat dan menjaga kios. Kelompok bersenjata membantah. Kelompok TPNPB menyebut pria 20 tahun itu anggota intelijen.
"Karena itu kami tidak peduli mau bilang apa itu urusan tentara dan polisi Indonesia," kata juru bicara TPNPB Sebby Sambom saat dihubungi pada Kamis, 9 Mei 2024. Dia mengatakan sejak awal sudah diinformasikan supaya masyarakat sipil harus meninggalkan wilayah perang.
Sehingga yang masih berada di "wilayah merah", kata Sebby, itu dianggap TPNPB sebagai pasukan keamanan Indonesia. Menurut dia, pengertian pasukan keamanan itu merupakan bagian dari intelijen, mata-mata. Kemudian intelijen atau mata-mata menyamar sebagai warga sipil. "Makanya kami tidak peduli, itu sangat jelas," ujarnya.
Dia menjelaskan, penyerangan yang dilakukan di Kampung Pogapa atau serangan terhadap Polsek Homeyo dan Pos Komando Rayon Militer 1705-05/Distrik Homeyo merupakan perjuangan untuk kemerdekaan warga asli Papua. Dan mengusir penduduk ilegal Indonesia. "Maka orang Papua, di seluruh rakyat Indonesia mendukung Papua merdeka," ucap dia.
Serangan dilancarkan ke Polsek Homeyo di Kampung Pogapa terjadi pada 30 April 2024, sekitar jam 07.40 WIT. Polisi menduga serangan itu berasal dari kelompok Keni Tipagau dari Komando Daerah Pertahanan atau Kodap VIII Kemabu. TPNPB-OPM menyerang dengan mengarahkan tembakan ke ke rumah Aipda Tri Setyo dan rumah Aipda Bartholomeus.
Keesokan harinya, pada 1 Mei 2024, TPNPB-OPM kembali merangsek masuk dan membakar SDN Inpres Pogapa. Selain itu kelompok bersenjata ini berupaya menyerang Korem 1705-05/Homeyo. Adapun korban terbunuh dalam penyerangan kelompok KKB adalah Alexsander, yang disebut TNI-Polri sebagai masyarakat biasa. Jenazah dievakuasi pada Sabtu, 4 Mei lalu.
Pilihan Editor: Polda Papua Minta KKB Tak Berbaur di Tengah Masyarakat, Siapkan Lapangan untuk Baku Tembak