TEMPO.CO, DEPOK - Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Ajun Komisaris Besar Polisi Taufik Ismail mengatakan tujuh pasien korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Sedangkan lima orang lainnya masih menjalani penanganan intensif.
Taufik menerangkan, ketujuh orang tersebut rinciannya empat pasien ortopedi dan tiga pasien bedah yang telah menunjukkan perkembangan signifikan serta membaik. "Saat ini, kami masih merawat lima pasien lagi," kata Taufik, Rabu, 15 Mei 2024.
Empat pasien ortopedi yakni M. Fahmi, Fachri Fahrurozi, Rani Oktaviano, Syahrul Ramadhan. Sedangkan dari bedah umum ada tiga, yaitu Triana, Reviana, dan Muhammad Zikri. "Ini siswa semua," jelas Taufik.
Untuk yang masih dirawat, lanjut Taufik, kemungkinan akan ada operasi kedua atau ketiga karena saat masuk RS kondisinya luka berat dan terkontaminasi. "Kami mengadakan observasi bila operasi pertama itu mungkin masih ada jaringan-jaringan mati yang harus dibersihkan kembali. Sehingga perlu dilakukan operasi kedua atau ketiga. Kami mengharapkan pasien ini segera membaik dan pulih kembali, sehingga dapat menjalani rawat jalan lalu selebihnya bisa beraktivitas lagi," ucap Taufik.
Terkait trauma healing, Taufik mengatakan disediakan oleh dokter psikiatri ahli jiwa. Trauma healing tak hanya ke pasien, namun juga keluarga korban yang dilakukan secara bertahap.
"Tidak bisa sekali selesai. Kami secara bertahap biar memulihkan kembali kondisi mentalnya setelah mengalami trauma kejadian yang cukup berat, sehingga diperlukan waktu. Jadi memang tidak sekali lakukan trauma healing selesai, harus berkelanjutan," tutur Taufik.
Pilihan Editor: Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang