Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Kematian Afif Maulana, Kapolda Sumbar Bantah Ada Penyiksaan, Tapi....

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono menggear konferensi pers di Mapolda Sumbar pada Minggu 30 Juni  2024 tentang perkembangan penyelidikan kasus kematian Afif Maulana di Jembatan Kuranji, Kota Padang. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono menggear konferensi pers di Mapolda Sumbar pada Minggu 30 Juni 2024 tentang perkembangan penyelidikan kasus kematian Afif Maulana di Jembatan Kuranji, Kota Padang. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Sumatera Barat, Inspektur Jenderal Suharyono, kembali membantah adanya penyiksaan oleh anggotanya dalam kasus kematian bocah berusia 13 tahun, Afif Maulana. Pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh anggotanya, menurut dia, tak berhubungan dengan kematian Afif. 

“Tindakan di luar prosedur ini TKP (Tempat Kejadian Perkara)-nya di Polsek Kuranji, kasus AM, TKP-nya beda lagi,” kata dia, saat konferensi pers di Mapolda Sumatera Barat, Ahad kemarin, 30 Juni 2024. 

Afif Maulana diduga tewas pada Sabtu malam, 8 Juni 2024. Investigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menyebutkan Afif diduga tewas setelah tertangkap oleh sejumlah anggota polisi yang hendak menggagalkan aksi tawuran.

LBH Padang juga menyatakan menerima laporan dari sejumlah korban lainnya yang mengalami penyiksaan dari anggota polisi. Korban, menurut hasil investigasi itu, mengaku mengalami penyiksaan seperti disundut rokok, dipukul hingga disetrum.

Berdasarkan foto yang didapatkan Tempo, terdapat 15 titik sulutan rokok di salah satu tubuh korban. Sementara di tubuh korban lainnya terdapat bekas luka seperti pecutan sepanjang 20 centimeter. 

Suharyono membantah adanya penyiksaan yang dilakukan Anggota Sabhara Polda Sumatera Barat. Dia menyatakan hal itu hanya pelanggaran prosedur. "Tidak ada penyiksaan, hanya pelanggaran prosedur," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suharyono menjelaskan tindakan anggotanya tersebut belum masuk kategori penyiksaan. Alasannya, berdasarkan pemeriksaan, para polisi yang bertugas saat itu menyatakan hanya melakukan pemukulan sendiri-sendiri dan tanpa intensitas tinggi. "Saya sudah tanya kepada anggota yang diperiksa, berapa kali dan apa yang mereka lakukan.  Mereka menjawab 1 kali memukul dan ada yang menjawab menendang. Semuanya sudah tanyai dan anggota kami menjawab dengan jujur," kata Suharyono. 

Selain itu, Suharyono menyatakan anggotanya juga melakukan penyetruman dengan menggunakan electric gun atau pistol kejut, alat berbentuk pistol dengan efek kejut menggunakan listrik. "Jadi alat setrum yang digunakan tidak seperti yang diberitakan. Namun hanya electric gun yang punya daya kejut saja," kata dia. 

Karena itu, Suharyono menolak jika anggotanya disebut melakukan penyiksaan.  Namun dia menyatakan masih membuka ruang kepada semua pihak untuk melaporkan anggotanya yang melakukan tindakan tidak sesuai prosedur. "Silakan laporkan kepada kami jika masih ada bukti baru," katanya.

Sejauh ini, menurut Suharyono, Divisi Profesi dan Pengamanan Polda Sumatera Barat telah memproses 17 anggota yang melakukan pelanggaran prosedur ini. Mereka sudah ditahan di Markas Propam Polda Sumbar.  "Untuk kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan kami akan mendatangkan para saksi untuk bisa dilanjutkan ke penyidikan," kata dia.

Suharyono juga menyampaikan, Polda Sumatera Barat akan terbuka kepada publik terkait kasus ini. Selain itu para anggota yang melanggar ini pasti akan ditindak sesuai aturan yang berlaku di instansi kepolisian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Sumbar Tetap Buru Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana, Bukan yang Memberitakan

11 jam lalu

Kabid Humas Polda Sumbar saat melakukan Konferensi Pers di Mapolda Sumbar pada Selasa 2 Juli 2024. Foto TEMPO/ Fachri Hamzah.
Polda Sumbar Tetap Buru Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana, Bukan yang Memberitakan

Polda Sumbar tetap akan memburu orang yang memviralkan kasus kematian Afif Maulana. Tapi bukan yang memberitakan.


LBH Padang: Polda Sumbar Tak Serius Tangani Kasus Afif Maulana, Garis Polisi Baru Dipasang 3 Hari Lalu

11 jam lalu

Kuasa hukum Keluarga korban penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar SMP (AM, 13) Direktur LBH Padang, Indira Suryani bersama YLBHI, KontraS, dan organisasi masyarakat sipil (tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Kepolisian lainnya) saat menyampaikan update temuan dan proses advokasi kasus terkait di Gedung YLBHI Jakarta, Selasa 2 Juli 2024. LBH Padang memiliki banyak temuan, termasuk saksi-saksi yang sampai saat sekarang tidak/belum diperiksa oleh kepolisian. TEMPO/Subekti.
LBH Padang: Polda Sumbar Tak Serius Tangani Kasus Afif Maulana, Garis Polisi Baru Dipasang 3 Hari Lalu

LBH Padang mengungkap sejumlah kejanggalan dan ketidakseriusan Polda Sumbar dalam menangani kasus tewasnya Afif Maulana.


Bukti CCTV Polsek Kuranji Kasus Afif Maulana Sudah Terhapus, Polda Sumbar Berupaya Kembalikan Rekaman

11 jam lalu

Kuasa hukum Keluarga korban penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar SMP (AM, 13) Direktur LBH Padang, Indira Suryani bersama YLBHI, KontraS, dan organisasi masyarakat sipil (tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Kepolisian lainnya) saat menyampaikan update temuan dan proses advokasi kasus terkait di Gedung YLBHI Jakarta, Selasa 2 Juli 2024. LBH Padang memiliki banyak temuan, termasuk saksi-saksi yang sampai saat sekarang tidak/belum diperiksa oleh kepolisian. TEMPO/Subekti.
Bukti CCTV Polsek Kuranji Kasus Afif Maulana Sudah Terhapus, Polda Sumbar Berupaya Kembalikan Rekaman

Polda Sumbar mengklaim masih berupaya mengembalikan CCTV yang hilang di Polsek Kuranji untuk mengusut penyebab kematian Afif Maulana.


Terkini Bisnis: Rumah Pensiun Jokowi Dekat Restoran Milik Rio Haryanto, Besar Gaji dan Tunjangan Kapolda Sumbar

11 jam lalu

Rumah pensiun untuk Presiden  Jokowi yang berada di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 26 Juni 2024. Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama, mengatakan tidak ada perluasan tanah rumah hadiah pemberian negara tersebut. Rumah pensiun Jokowi akan berada di atas lahan seluas 12.000 meter persegi. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terkini Bisnis: Rumah Pensiun Jokowi Dekat Restoran Milik Rio Haryanto, Besar Gaji dan Tunjangan Kapolda Sumbar

Rumah pensiun Jokowi bertetangga dengan restoran milik pembalap Rio Haryanto.


Ayah Afif Maulana: Kami Enggak Tahu Akan Percaya Polisi Atau Tidak

12 jam lalu

Keluarga Afif Maulana dan LBH Padang memberikan keterangan pers mengenai dugaan penyiksaan bocah berusia 13 tahun, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 Juli 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ayah Afif Maulana: Kami Enggak Tahu Akan Percaya Polisi Atau Tidak

Orang tua Afif Maulana mengisyaratkan tak bisa lagi percaya 100 persen kepada polisi untuk mengusut kasus kematian anaknya.


Tuntut Transparansi, Tim Advokasi Afif Maulana Laporkan Kapolda Sumbar dan Polres Padang ke Divpropam

13 jam lalu

Kuasa hukum Keluarga korban penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar SMP (AM, 13) Direktur LBH Padang, Indira Suryani bersama YLBHI, KontraS, dan organisasi masyarakat sipil (tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Kepolisian lainnya) saat menyampaikan update temuan dan proses advokasi kasus terkait di Gedung YLBHI Jakarta, Selasa 2 Juli 2024. LBH Padang memiliki banyak temuan, termasuk saksi-saksi yang sampai saat sekarang tidak/belum diperiksa oleh kepolisian. TEMPO/Subekti.
Tuntut Transparansi, Tim Advokasi Afif Maulana Laporkan Kapolda Sumbar dan Polres Padang ke Divpropam

Tim advokasi Afif Maulana membuat laporan ke Div Propam Mabes Polri soal dugaan pelanggaran kode etik.


Cerita Paman Afif Maulana Sempat Dihalangi Saat Akan Ambil Jenazah di RS Bhayangkara

13 jam lalu

Keluarga Afif Maulana dan LBH Padang memberikan keterangan pers mengenai dugaan penyiksaan bocah berusia 13 tahun, Jakarta Selatan pada Rabu, 3 Juli 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Cerita Paman Afif Maulana Sempat Dihalangi Saat Akan Ambil Jenazah di RS Bhayangkara

Paman Afif Maulana menyatakan mereka sempat dihalang-halangi saat akan mengambil jenazah keponakannya itu.


Kronologi Kematian Afif Maulana Versi Polisi, Sempat Ajak Teman Lompat dari Jembatan

14 jam lalu

Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono menggear konferensi pers di Mapolda Sumbar pada Minggu 30 Juni  2024 tentang perkembangan penyelidikan kasus kematian Afif Maulana di Jembatan Kuranji, Kota Padang. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Kronologi Kematian Afif Maulana Versi Polisi, Sempat Ajak Teman Lompat dari Jembatan

Berikut kronologi kematian Afif Maulana versi Polda Sumbar yang disebut lompat dari jembatan Kuranji


Lagi Cari Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana, Ini Besaran Harta Kapolda Sumbar Irjen Suharyono

14 jam lalu

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono saat Konferensi Pers pada Minggu 23 Juni 2024 terkait kematian Afit Maulana bocah 13 tahun. TEMPO/Fachri Hamzah.
Lagi Cari Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana, Ini Besaran Harta Kapolda Sumbar Irjen Suharyono

Harta kekayaan Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono yang tengah disorot atas kasus Afif Maulana


Keluarga Afif Maulana Minta Kapolri Usut Tuntas Dugaan Penyiksaan oleh Polisi di Padang

15 jam lalu

Kuasa hukum Keluarga korban penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar SMP (AM, 13) Direktur LBH Padang, Indira Suryani bersama YLBHI, KontraS, dan organisasi masyarakat sipil (tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Kepolisian lainnya) saat menyampaikan update temuan dan proses advokasi kasus terkait di Gedung YLBHI Jakarta, Selasa 2 Juli 2024. LBH Padang memiliki banyak temuan, termasuk saksi-saksi yang sampai saat sekarang tidak/belum diperiksa oleh kepolisian. TEMPO/Subekti.
Keluarga Afif Maulana Minta Kapolri Usut Tuntas Dugaan Penyiksaan oleh Polisi di Padang

LBH Padang juga mendapatkan kesaksian jika Afif Maulana sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi.