TEMPO.CO, Jakarta - Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha berharap panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mampu memilih pimpinan yang dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga itu. Untuk itu, kata dia, pansel harus bekerja profesional untuk menghindari berbagai internvensi politik sehingga mampu menjadi benteng yang menghasilkan 10 calon berintegritas.
Praswad Nugraha juga menyebut Presiden Joko Widodo, atau yang biasa disapa Jokowi, sebagai penanggung jawab segala upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. "Inilah kesempatan akhir untuk meninggalkan legacy baik dengan mendorong terpilihnya pimpinan yang baik dan mampu mengembalikan kepercayaan publik," kata dia dalam keterangan resmi pada Senin, 15 Juli 2024.
Menurut dia, presiden terpilih Prabowo Subianto pun tidak bisa tinggal diam karena dia lah yang akan bekerja selama lima tahun ke depan dengan komisioner KPK terpilih. Pimpinan KPK bermasalah tentu akan menghambat kerja ke depan.
Praswad mengimbau orang-orang yang baik untuk mendaftar pada kesempatan akhir ini. "Kami pun berencana mendaftar, tetapi sampai hari ini belum ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sudah kami ajukan beberapa bulan yang lalu," ujarnya.
Oleh karena itu, pada saat ini, terdapat empat pegawai IM57+ Institute yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK sebagai bentuk komitmen KPK harus diisi oleh orang berintegritas. Mereka adalah eks pegawai KPK.
Pilihan Editor: Dugaan Kesaksian Palsu Aep dan Dede di Kasus Vina Cirebon, Bareskrim Polri Kumpulkan Keterangan