Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cabut Seluruh Keterangan di Kasus Vina, Liga Akbar: Banyak Orang Baik Dukung Saya, Dulu Tidak Ada yang Percaya

Reporter

image-gnews
Terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon Saka Tatal menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu 24 Juli 2024. Saka Tatal yang telah bebas murni setelah menjalani hukuman 3 tahun 8 bulan itu mengajukan PK untuk memulihkan nama baiknya karena merasa tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon Saka Tatal menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu 24 Juli 2024. Saka Tatal yang telah bebas murni setelah menjalani hukuman 3 tahun 8 bulan itu mengajukan PK untuk memulihkan nama baiknya karena merasa tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Saksi fakta dalam persidangan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan terpidana Saka Tatal, yakni Liga Akbar mencabut seluruh keterangannya dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016.

“Di persidangan tadi, saya mencabut pernyataan bahwa saya tidak pernah ada di lokasi kejadian. Setelah tadi memberikan kesaksian saya merasa lebih tenang,” kata Liga Akbar di sela persidangan PK di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Selasa, 30 Juli 2024 seperti dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan pada persidangan kasus tersebut yang digelar di tahun 2016 dan 2017, dirinya sempat menjadi saksi kunci dalam peristiwa pembunuhan Vina dan Eky.

Saat itu, Liga memberikan kesaksian dengan menyatakan melihat langsung rangkaian kejadian yang menimpa para korban, termasuk aksi pengejaran di SMP Negeri 11 Kota Cirebon serta pelemparan batu kepada Vina dan Eky.

Akan tetapi pada sidang PK kali ini, ia mengakui seluruh kesaksiannya sebelumnya itu tidak benar atau bohong sehingga keterangan tersebut dicabut.

“Saat kejadian pada 2016, saya sebenarnya tidak ada di lokasi kejadian. Ketika itu saya berada warung di dekat di SMA Negeri 4 Kota Cirebon. Pelemparan juga saya cabut pernyataannya, karena keterangannya bohong,” ujarnya.

Liga juga mencabut keterangannya yang tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polres Cirebon Kota pada 2016. Sebab, kesaksian yang disampaikan saat itu tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.

Ia menegaskan tidak ada ancaman yang mempengaruhinya, tetapi saat diperiksa oleh penyidik, dirinya dalam keadaan takut sehingga memberikan keterangan yang dianggapnya kurang tepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Liga mengungkapkan saat proses penyidikan itu dirinya tidak memiliki kuasa hukum yang mendampinginya dan baru tahun 2024 ini mendapatkan kuasa hukum.

Menurut dia, keterangan yang disampaikan saat ini bisa memberikan dampak signifikan terhadap putusan akhir pada upaya PK yang diajukan oleh pihak pemohon yakni Saka Tatal.

“Kalau ancaman tidak ada, tapi lebih takut keadaan. Alasan mencabut BAP dari tahun 2016 karena ini kesempatan saya, karena banyak orang baik juga yang mendukung saya. Dulu tidak ada yang percaya,” tuturnya.

Sidang PK yang digelar di PN Cirebon hari Selasa ini, merupakan sidang ketiga dengan agenda menghadirkan saksi fakta.

Pemohon dalam hal ini Saka Tatal, menghadirkan sedikitnya delapan saksi fakta, yang salah satunya adalah Liga Akbar.

Pilihan Editor: Iptu Rudiana Siap Bongkar Makam Anaknya untuk Menjawab Berbagai Tuduhan di Kasus Pembunuhan Vina

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singapura Bertahan jadi Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia per Oktober 2024

31 menit lalu

Paspor adalah salah satu dokumen penting bagi warga negara yang akan masuk ke negara lain. Berikut ini daftar paspor terkuat di Asia Tenggara.  Foto: Canva
Singapura Bertahan jadi Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia per Oktober 2024

Pemegang paspor Singapura menikmati akses bebas visa ke 195 dari 227 tujuan, menurut indeks yang dirilis pada bulan Oktober oleh Henley & Partners.


Cara Kerja Toilet Pesawat, Kotorannya Dibuang ke Mana?

7 hari lalu

Toilet pesawat (Ist)
Cara Kerja Toilet Pesawat, Kotorannya Dibuang ke Mana?

Toilet pesawat menggunakan teknologi klasik dan hanya menggunakan sedikit cairan biru


Dua Minuman Populer yang Sebaiknya Dihindari saat di Pesawat

8 hari lalu

Ilustrasi wanita di dalam pesawat terbang. Freepik.com
Dua Minuman Populer yang Sebaiknya Dihindari saat di Pesawat

Kedua minuman itu termasuk yang paling populer di pesawat karena sempurna untuk bersantai sambil nonton film.


Bandara Changi Tanpa Paspor, Wisatawan Cukup 10 Detik Lewati Imigrasi

9 hari lalu

Jewel Bandara Changi Singapura (TEMPO/Mila Novita)
Bandara Changi Tanpa Paspor, Wisatawan Cukup 10 Detik Lewati Imigrasi

Inisiatif baru Bandara Changi itu secara resmi dimulai pada 30 September setelah berbulan-bulan uji coba.


MTI Harap Pemerintahan Prabowo Bisa Lanjut Benahi Infrastruktur

13 hari lalu

Pembangunan infrastruktur jalan di tingkat desa bagian dari program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) tahun 2024. Program ini dilaksanakan di 343 desa se-Kabupaten Kediri. Dok. Pemkab Kediri
MTI Harap Pemerintahan Prabowo Bisa Lanjut Benahi Infrastruktur

MTI berharap pembangunan infrastruktur harus terus berlanjut di era pemerintahan baru


Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

22 hari lalu

Wasit Ahmed Al Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Indonesia. Tangkapan Layar
Nonton Timnas vs Bahrain, Jokowi: Gondok Banget

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya menyaksikan laga sepakbola Timnas Indonesia melawan Bahrain semalam.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

25 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival


Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

26 hari lalu

Perhelatan event International Kitesurfing Exhibition 2023 di Laguna Pantai Depok Parangtritis Yogyakarta, Sabtu (26/8). Dok.istimewa.
Gaet Wisatawan, Pemkab Bantul Siapkan Ragam Acara di Pantai Selatan sampai Akhir 2024

Pertunjukan seni tari Sendratari Sang Ratu pada Desember di kawasan Pantai Parangtritis


7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

28 hari lalu

Wisatawan berfoto di depan Istana Buckingham di London, Inggris, 24 Juni 2015. Istana Buckingham memiliki 775 ruangan termasuk 52 kamar tidur anggota kerajaan dan tamu, serta 188 kamar tidur untuk para pekerja. Rob Stothard/Getty Images
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Wisatawan saat Traveling ke Inggris

Tempat yang terlalu ramai dan objek wisata yang tiketnya harus dibeli berbulan-bulan sebelumnya adalah dua hal yang perlu diketahui sebelum ke Inggris


Jaksa Tolak Novum Sudirman di Kasus Vina dan Eky, Sebut Terpidana Tak Paham Ketentuan

28 hari lalu

Salah satu terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon, Sudirman (jaket hoodie hitam) bersama dengan kedua orang tua dan pengacara, mengabadikan moment saat menjenguk Sudirman di Lapas Polda Jawa Barat pada 28 Juni 2024. Doc pribadi Wilson Tambunan, kuasa hukum Sudirman.
Jaksa Tolak Novum Sudirman di Kasus Vina dan Eky, Sebut Terpidana Tak Paham Ketentuan

Jaksa menyinggung pengajuan memori PK Sudirman dengan kemunculan film bertajuk "Vina: Sebelum 7 hari".