TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Victor Yeimo ikut menyoroti tewasnya pilot berkebangsaan Selandia Baru, Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, Mimika, Papua.
Menurut Victor, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tidak ada keuntungan politik dari aksi pembunuhan tersebut.
"Buktinya pilot Philip tidak ditembak, tapi diamankan dan hendak dibebaskan TPNPB," kata Victor melalui keterangan resminya, Kamis, 8 Agustus 2024.
Menurut Victor, justru TPNPB lah yang sangat dirugikan dengan adanya aksi pembunuhan tersebut. Makanya, hingga hari ke-4, pihak TPNPB belum menyatakan bertanggung jawab dan justru menuduh TNI mendalangi pembunuhan untuk menggagalkan pembebasan Sandera.
"Sangat tidak mungkin TPNPB secara komando melakukan tindakan ini," kata Victor.
Victor justru menyinggung soal strategi intelijen yang disebut “false flag” atau operasi bendera palsu. Suatu strategi penyerangan atau tindakan keji yang dilakukan pada warga sipil untuk mengarahkan tuduhan kepada pihak lawan sebagai pelakunya.
"Tujuannya adalah untuk mendiskreditkan musuh, memicu respons publik atau militer terhadap musuh, dan memperoleh keuntungan strategis atau politik," katanya.
Ada juga istilah “proxy war”, yakni keterlibatan pihak ketiga untuk melaksanakan tujuan melemahkan musuh. Proxy war sering digunakan untuk menghindari keterlibatan langsung, mengurangi risiko bagi pihak utama, dan tetap menjaga deniability (penyangkalan yang masuk akal).
"Jika TPNPB tidak tahu menahu pembunuhan ini, maka bisa saja TNI menggunakan tangan ketiga yakni kelompok bayaran yang menyamar sebagai TPNPB," katanya.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah melakukan penembakan terhadap pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, pada Senin kemarin.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim, pihak TNI dan Polri berbohong soal pembunuhan pilot helikopter itu. Sebab beredar foto mayat Glen Malcolm Conning beserta helikopternya masih utuh.
"Kami curiga pembunuhan ini sudah menjadi skenario oleh milter dan polisi Indonesia," katanya saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan WhatsApp, Selasa, 7 Agustus 2024.
Kepala Hubungan Masyarakat Satgas Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Bayu Suseno menyebut, TPNPB-OPM telah menyandera dan membunuh seorang pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning. Peristiwa itu terjadi pada Senin, 5 Agustus 2024 di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah.
Berdasarkan kesaksian seorang saksi berinisial D, kelompok kriminal bersenjata atau KKB itu langsung mengadang pilot dan empat penumpangnya dengan senjata api begitu helikopter mendarat di Distrik Alama.
“Saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh KKB,” ucap Suseno, Senin.
Pilihan Editor: TPNPB Tembak Mati Pilot Selandia Baru, Satgas Damai Cartenz: Rencana Pembebasan Pilot Susi Air Hanya Propaganda