TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan siap memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jika keterangannya dibutuhkan berkaitan dengan kasus Harun Masiku.
"Siap. Siap untuk dipanggil," kata Hasto kepada wartawan di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 14, Jakarta Pusat pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Hasto mengungkap hingga kini dirinya belum menerima lagi surat panggilan untuk pemeriksaan kembali oleh lembaga antirasuah itu. Dia berkelakar bahwa dirinya belum dipanggil karena masih mempersiapkan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada. "Ya mungkin tahu kalau baru sibuk Pilkada," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto menilai persoalan di KPK yang menyeret dirinya merupakan kasus lama yang bermuatan politik. Dia tak mempermasalahkan selama kasus di KPK itu diproses sesuai aturan.
"Ya, selama proses dilakukan dengan fair dan berkeadilan sebenarnya tidak ada persoalan. Tapi, ketika masuk agenda-agenda politik kekuasaan itulah yang menjadi persoalan," tuturnya.
Hasto mencontohkan, pernah ada kasus yang menjerat kadernya di Tulung Agung dengan penuh motif politik. "PDIP sudah biasa menghadapi berbagai ujian-ujian termasuk penggunaan instrumen hukum demi kekuasaan," ucapnya.
Sebelumnya, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menyita telepon seluler atau ponsel milik Hasto Kristiyanto saat diperiksa sebagai saksi terkait kasus Harun Masiku pada 10 Juni lalu. Tindakan penyidik KPK itu kemudian mendapatkan protes dari Hasto dan partai banteng bermoncong putih.
Saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 Juni 2024, Hasto kesal atas tindakan penyidik yang menyita ponsel dan tas miliknya tanpa izin. Penyidik KPK mengambil barang Hasto yang dibawa sang asisten, Kusnadi, yang sedang menunggu di lobi Gedung Merah Putih.
Pilihan editor: Ketua Komisi X DPR: Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar Lampu Hijau Pergaulan Bebas