TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR Johan Budi Sapto Pribowo masuk daftar 40 kandidat yang lolos tes tulis calon pimpinan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK). Pada saat ini, Johan Budi adalah seorang anggota DPR.
Pengumuman nama-nama capim KPK yang lolos tes tulis itu diumumkan melalui surat nomor 37/PANSEL-KPK/07/202. Dokumen tersebut dikeluarkan oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) pada Rabu, 24 Juli 2024.
"Pelamar seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Masa Jabatan Tahun 2024-2029, yang namanya tercantum pada lampiran I pengumuman ini dinyatakan lulus seleksi administrasi," Ketua Pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh, dikutip Ahad, 11 Agustus 2024.
Ada total 40 orang yang lolos tes tulis capim KPK. Salah satunya adalah Johan Budi Sapto Pribowo. Berikut merupakan rekam jejak kariernya:
1. Peneliti Lembaga Minyak and dan Gas Bumi
Dikutip dari laman web DPR, Johan pernah menjadi bagian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi pada 1992 hingga 1996.
2. Jurnalis
Sejak 1994 hingga 2005, Johan menekuni kariernya sebagai sebagai jurnalis. Johan pernah menjadi Kolumnis Harian Media Indonesia dari 1994 hingga 1999. Dia juga merupakan reporter dan editor Forum Keadilan dari 1995 hingga 2000. Kemudian, pada 2000 hingga 2005, Johan Budi bekerja di Tempo. Selepas dari Tempo, Johan Budi tidak lagi berkarier sebagai jurnalis.
Sebelumnya, di bidang jurnalistik, Johan pernah menjalani kursus Public Relations dan Jurnalistik di Mahkamah Agung pada 1977 dan kursus Jurnalistik dan Public Relations Universitas Indonesia pada 1988. Dia juga sempat mengambil kursus Jurnalistik Cetak dan Televisi di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) & ABC News Melbourne, Australia pada 2002.
3. KPK
Johan Budi memulai kariernya Direktorat Pendidikan dan Layanan Masyarakat KPK pada 2005. Dia kemudian menjabat sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK pada 2009 sebagai juru bicara.
Johan telah menjadi Juru Bicara KPK sejak tahun 2006, tiga tahun setelah KPK didirikan pada Desember 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Dia juga pernah menjabat sebagai Juru Bicara dan Direktur Pendidikan dan Layanan Masyarakat KPK pada 2008-2009. Pada 2009 Johan menjabat sebagai Kepala Biro Humas KPK.
Selain itu, Johan Budi pernah menjadi Pelaksana Tugas atau Plt pimpinan KPK pada 2015. Saat itu Johan menggantikan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang diberhentikan lantaran keduanya menyandang status sebagai tersangka. Dia juga pernah menjadi Deputi Pencegahan KPK, hingga Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.
4. Staf Khusus Kepresidenan
Pada 12 Januari 2016, Johan Budi ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Staf Khusus Presiden. Pemilihan Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden, karena pengalamannya. Penunjukan Johan Budi membuat Jokowi memiliki empat staf khusus. Tiga orang lain yang menjabat sebagai staf khusus, yaitu Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, dan Lenis Kogoya.
5. Anggota DPR
Johan Budi masuk ke dunia politik dan ikut pesta Pemilihan Legislatif pada 2019, dengan bergabung menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Karena melanjutkan kariernya sebagai anggota DPR, dia mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden.
HENDRIK KHOIRUL | SUKMA KAMTHI berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Persiapan HUT RI ke-79 di IKN, Kakorlantas Tinjau Pengamanan Rute Lalu Lintas ke Istana Negara