TEMPO.CO, Jakarta - Tim Patroli Perintis Presisi adalah salah satu unit Polri yang memiliki tugas untuk melakukan patroli di berbagai wilayah. Pada awalnya, tim patroli ini hanya ditugaskan di Polda Metro Jaya. Kini, tim ini ditugaskan di berbagai polda di Indonesia sejak Juni 2023.
“Pagi ini saya me-launching Patroli Perintis Presisi di depan para Direktur Samapta dan Dirpamobvit seluruh Indonesia,” ujar Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Rabu, 14 Juni 2023.
Dilansir dari laman humas.polri.go.id, Tim Patroli Perintis Presisi melakukan patroli di berbagai wilayah, menyapa masyarakat dengan ramah dan penuh keakraban. Mereka tidak hanya berpatroli untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, tetapi juga untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Tim ini bertugas untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tugas Tim Patroli Presisi adalah mengadakan dialog interaktif dengan masyarakat untuk membahas berbagai permasalahan kamtibmas. Tim patroli juga bertugas untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kamtibmas. Selain itu, mereka juga melakukan patroli bersama dengan masyarakat serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Patroli Perintis Presisi terbagi menjadi dua tim, yaitu Tim Patroli Perintis Presisi untuk anggota yang berpatroli dengan sepeda motor dan dan Tim Patroli Kota Perintis Presisi yang menggunakan mobil. Tim ini akan melakukan langkah-langkah preventif terhadap potensi gangguan yang ada di masyarakat.
"Perlu saya jelaskan bahwa konsep dari patroli adalah konsep pencegahan, di mana Polri hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mencegah adanya peluang terjadinya suatu gangguan, baik ketertiban maupun keamanan, sehingga konsepnya bukanlah konsep penindakan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Senin, 23 September 2024 dilansir dari Antara.
Pernyataan itu merupakan tanggapan atas dugaan bahwa tujuh jasad yang ditemukan di Kali Bekasi, Kota Bekasi, pada Minggu, 22 September, menceburkan diri untuk menghindari patroli yang tengah dilakukan polisi untuk mencegah aksi tawuran di kawasan tersebut.
Diketahui, penemuan tujuh jasad ini terjadi pada Ahad pagi, 22 September di Kali Bekasi, tepatnya di belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Warga menemukan jasad-jasad tersebut mengambang di sungai pada pukul 06.00 WIB dan segera melaporkannya ke pihak berwajib.
Patroli polisi yang dilakukan saat itu bertujuan untuk mencegah aksi tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Hingga saat ini, polisi telah menangkap 15 orang yang diduga terlibat dalam tawuran, tiga di antaranya membawa senjata tajam.
Polri mengimbau masyarakat untuk tidak panik saat melihat patroli polisi. Trunoyudo menjelaskan bahwa patroli adalah bentuk kehadiran polisi di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman. Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dengan melaporkan potensi gangguan keamanan atau kejadian yang mencurigakan.
"Jika ada patroli polisi, jangan takut. Anggota kami dilatih untuk berkomunikasi secara persuasif dan humanis. Laporkan jika ada hal yang mengganggu keamanan di lingkungan Anda," ujarnya.
Polda Metro Jaya telah meminta Propam Mabes Polri dan Kompolnas untuk turut melakukan penyelidikan atas temuan tujuh jasad tersebut dengan memeriksa Tim Presisi Polres Metro Bekasi Kota. Kapolda Metro Jaya Karyoto memastikan institusi kepolisian tidak akan menutup-nutupi apabila hasil penyelidikan mendatang ada faktor kelalaian anggota kepolisian saat menjalankan tugas.
ANANDA RIDHO SULISTYA | LINDA LESTARI | ANTARA | HUMAS POLRI
Pilihan Editor: Propam Polda Metro Jaya Periksa 9 Anggota Tim Patroli Polres Bekasi dalam Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi