TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan korban kekerasan dari bos perusahaan animasi Brandoville Studios telah menyerahkan bukti-bukti baru. Bukti ini disebut sebagai kunci adanya kekerasan dan eksploitasi kepada eks karyawan perusahaan itu.
“Hari ini korban memberikan bukti penting kepada pihak kepolisian,” ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Firdaus dalam keterangannya, dikutip Sabtu, 28 September 2024. “Selanjutnya polisi akan mempelajari bukti penting tersebut.”
Ia menjelaskan penyidik Polres Metro Jakarta Pusat masih mendalami kasus ini. Namun, setelah bukti terbaru diserahkan oleh korban, penyidik akan melakukan analisa, dan kemudian akan melakukan gelar perkara.
“Setelahnya, kami akan melakukan gelar perkara untuk mencari tahu apakah ada dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut,” tutur Firdaus. Jika bukti-bukti yang ada dinilai memadai, maka kasus akan naik ke tahap penyidikan.
Sebelumnya, dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap karyawan ini dilakukan bos Brandoville Studios yang merupakan warga negara asing, yakni Cherry Lai. Saat ini, Cherry Lai diduga sudah berada di Hong Kong. Firdaus menyebutkan polisi sudah mengetahui lokasi pasti keberadaan bos Brandoville itu.
“Kami sudah tahu keberadaan mereka. Titik persis mereka ada di mana, kami tahu. Tetapi kami tidak bisa sebutkan ke publik,” ucap Firdaus kepada Tempo, Jumat, 27 September 2024.
Alasan mengapa informasi keberadaan bos Brandoville Studios itu tak bisa diungkapkan ke publik karena kelangsungan penanganan kasus. "Kami juga sedang berupaya untuk berkoordinasi dengan Interpol,” ujar Firdaus.
Pada 19 September 2024, Polres Metro Jakarta Pusat telah melakukan penggeledahan ke bekas kantor Brandoville di Menteng, Jakarta Pusat. Perusahaan yang bergerak di bidang animasi dan game itu tutup per Agustus lalu. Sementara perusahaan ini telah berdiri sejak 2018.
Per 25 September lalu, 8 orang saksi telah diperiksa oleh kepolisian, yaitu enam mantan karyawan Brandoville Studios, serta Ketua RT dan ibu korban.
Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Hasil Ekshumasi Afif Maulana Tewas karena Jatuh, KPAI Koordinasi dengan Dokter Forensik Keluarga