TEMPO.CO, Jakarta - Panti Asuhan Darussalam An’Nur, Kota Tangerang, diduga kerap menerima donasi dalam jumlah besar dari kalangan selebritis dan pejabat. Namun, uang donasi itu diduga diselewengkan oleh tersangka sekaligus pemiliki Panti Asuhan Darussalam An’Nur, Sudirman (49), untuk membeli aset dan membiayai gaya hidupnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf turut memberi tanggapan atas informasi tersebut. Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, baiknya negara menyita semua aset yang dimiliki oleh tersangka. “Melihat tindakan tersangka pencabulan itu. (Kami) setuju aset disita. Tentu dengan keputusan pengadilan,” ucap Gus Ipul kepada Tempo, Senin, 14 Oktober 2024.
Berdasarkan penuturan teman tersangka, Dean Desvi, Sudirman membelikan beberapa aset dari uang donasi tersebut. Dean mengaku juga sangat mengetahui gaya hidup Sudirman. Diduga Sudirman membeli empat unit mobil, handphone seharga Rp 23-30 juta per unit, perawatan wajah dan veneer gigi dari uang hasil donasi.
“Dengan kejadian ditangkap ini. Saya kurang tahu asetnya ini dikemanakan, disembunyikan atau dijual,” tuturnya.
“Hidup dia juga hedon. Dia rajin juga perawatan wajah di salah satu klinik kecantikan di BSD. Bisa dicek namanya ada di sana. Begitu juga dua tersangka lain. Terus juga untuk veneer gigi,” kata Dean menambahkan.
Panti Asuhan Darussalam menjadi sorotan karena terungkapnya dugaan pencabulan dan kekerasan seksual terhadap anak-anak panti yang dilakukan para pengasuhnya. Polres Metro Tangerang Kota telah menetapkan tiga tersangka, yaitu ketua panti Sudirman, 49 tahun, dan dua orang pengurus panti Yusuf Bachtiar, 30 tahun dan Yandi Supriyadi, 29 tahun. Sudirman dan Yusuf sudah ditahan sementara Yandi buron.
Pilihan Editor: Polisi Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Perundungan PPDS Undip Besok