Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Personil kelompok lawak Srimulat Iman Soetriman alias Triman rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Minggu (1/4) selepas Dzuhur. Pelawak senior ini meninggal sekitar pukul 14.45 WIB dirumahnya di Jalan Danau Ranau I No. 204 Depok II Timur, Jawa Barat. Triman meninggal dalam usia 85 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, Tugiyem dan tujuh orang cucu. Anaknya berjumlah tujuh orang, tapi enam diantaranya sudah meninggal terlebih dahulu, dan seorang lagi tinggal di Kalimantan. “Itu pun tidak tahu di mana tinggalnya,” jelas Suprapto, yang mengaku sebagai kepercayaan almarhum. Menurut Suprapto, Sabtu pagi Triman masih sempat berbicara dengan istrinya, minum kopi dan membaca koran. Kemudian, siang hari sekitar pukul 14.00, setelah membuatkan kopi untuk suaminya, Ny.Tugiyem bercakap-cakap dengan tetangganya di rumahnya. Sedangkan Triman, setelah melakukan sholat Dhuhur duduk di kursi dalam rumahnya. “Kemudian dia pindah di teras sampai sekitar pukul 14.30 sambil membaca koran. Karena saya tidak enak, saya pulang menjumpainya sedang tertidur. Saya bangunin agar pindah. Tapi bapak diam saja. Ternyata dia sudah meninggal,” jelas Tugiyem sambil menangis kepada para wartawan di dekat jenasah almarhum. Setelah meninggal, jenasah sempat dibawa ke RS. Budi Jaya Utama yang berada di dekat kompleks perumahan tersebut. “Tetapi dari pihak rumah sakit tidak memberi penjelasan tentang penyebab kematiannya. Tapi kemungkinan dikarenakan terlalu lelah,” jelas Suprapto. Suprapto juga mengatakan bahwa sebelumnya, Triman pernah mengeluh kepadanya bahwa ada benjolan di pinggang. “Tiga bulan yang lalu sudah pernah ke dokter. Menurut dokter, benjolan di pinggang itu harus dioperasi,” jelasnya. Ketika ditanyakan apa kata dokter tentang penyakit itu, Suprapto mengatakan pembengkakan kelenjar. Hal senada dikatakan oleh Dina, cucu Triman yang berusia Tampak juga di lokasi, Tarsan dengan beberapa anggota Srimulat lain. Ketika ditemui Tempo News Room, Tarsan mengatakan seluruh anggota Srimulat rencananya akan datang besok pagi. Sedangkan ditanya kesannya terhadap almarhum triman, tarsan mengatakan,”Beliau itu rendah hati,. Walaupun tertua, tapi dia itu mau mendatangi yang lebih muda waktu hari raya. Selain itu, beliau juga baik dan tanggung jawabnya tinggi. Karena beliau ini mantan tentara, jadi tanggungjawabnya tinggi.” Sekitar pukul 20.10, Tarsan berpamitan pulang kepada Ny. Tugiyem. Menurut Ny. Tugiyem, “Bapak niku jujur, nrimo, menawi tindhakan, mesthi pesen ati-ati, yo (Bapak itu jujur. Kalau pergi selalu pesan hati-hati!), “ jelas Ny. Tugiyem yang mengenakan kerudung hitam. Sebagai seorang veteran, rencananya Triman akan dikebumikan di makam taman pahlawan Kalibata setelah Dhuhur. Selama bertugas dalam dinas militer, triman memperoleh lima buah penghargaan Satya Lencana dan dua penghargaan dari Menteri Pertahanan yang saat ini tergantung di sisi dinding bagian barat tempat dia disemayamkan. Sebelum di Srimulat, Triman bertugas di Resimen I Brigade VIII Divisi IV Kodam Diponegoro. Saat Tempo News Room tiba di rumah Triman, banyak orang sudah duduk di sepanjang jalan menuju rumahnya. Sedangkan rumah Triman yang sangat sederhana tidak mampu menampung para pelayat, sehingga mereka harus duduk di jalan tersebut. Jenasah Triman sendiri dibaringkan di kamar utama yang berukuran sekitar 4 x 3 meter dan dikelilingi oleh istri dan para kerabat perempuan. Di sebelah kanan pintu masuk rumahnya, tampak foto Triman dikelilingi oleh sejumlah penghargaan yang pernah dia terima. Di sampingnya, tampak foto-foto Triman bersama istrinya ketika masih muda. Selain itu juga kelihatan foto Triman dengan beberapa teman-temannya. Di bagian yang menghadap ke pintu masuk, televisi tua dengan beberapa pernak-pernik hiasan ruangan. Di bagian kiri agak ke dalam terdapat pintu yang langsung menuju ke dapur. Sementara sesekali tamu masuk dan memberi ucapan duka kepada Tugiyem. Sedangkan Tarsan dan beberapa anggota Srimulat yang datang, duduk di jalan depan rumahnya. Beberapa anggota Srimulat yang tampak antara lain Rohana dan Ganis. (Purwanto)
Iklan
