Butar-Butar menjamin tidak ada guru yang membocorkan jawaban kepada murid yang mengikuti ujian seperti yang diisukan. "Saya sempat dengar isu seperti itu. Tapi tidak ada bukti," katanya. Apalagi pengawas ujian tidak hanya guru-guru dari SMAN 15, tapi juga dari guru sekolah lain. Selain itu, soal yang diterima oleh sekolah masih dalam keadaan tersegel dan baru dibuka saat ujian. Sehingga, tak mungkin bocor.
Di SMAN 15, total siswa yang mengikuti ujian ada 159 orang. Empat kelas jurusan IPS dan 1 kelas jurusan IPA. Ujian akan berakhir besok lusa. Tingkat kelulusan siswa tahun lalu 100 persen untuk kelas IPA dan 96 persen untuk kelas IPS. "Hanya ada 4 siswa yang tak lulus tahun lalu," ujarnya.
Adit (bukan nama sebenarnya), siswa kelas 12 IPS mengaku memang ada isu soal ujian bocor. "Beberapa hari sebelum ujian memang ada teman yang bilang sudah dapat bocoran soal," katanya. Namun soal yang ia dapatkan ternyata hanya berupa kisi-kisi. "Tadi pas ujian matematika, soalnya beda. Tapi kalau sosiologi ada juga yang sama," ujarnya. Ia hanya membayar biaya fotokopi Rp 75 ribu untuk mendapatkan soal-soal itu. Namun ia mengaku tak tahu dari mana asal muasal soal itu. Tapi Adit membantah jika saat ujian ada guru yang memberitahu jawaban kepada siswa. "Memang ada murid yang nanya jawaban, tapi sudah selesai ujian," katanya.
Sissi (juga bukan nama sebenarnya) juga membantah jika ada guru yang meminta bayaran agar memberikan jawaban ujian. "Kami sudah belajar keras, kalau dituduh begini, kan kasian kami."
SOFIAN