TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Rekaman Video Indonesia menegaskan penyitaan VCD, DVD, dan Blue-ray disc bajakan bukanlah hal yang paling mendesak untuk dilakukan. Yang terpenting adalah peningkatan kesadaran masyarakat untuk antipembajakan. "Harga VCD original sudah sangat murah, hanya Rp 15 ribu untuk satu keping," ujar Wihadi Wiyoto, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Rekaman Video Indonesia saat dihubungi Tempo. Kamis, 12 Mei 2011.
Ia menegaskan pembajakan di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Paling tidak lebih dari 1 juta keping VCD bajakan yang terjual per hari. "Penyitaan barang bajakan tidak terlalu efektif. Kampanye yang dilakukan sekarang adalah meningkatkan kesadaran masyarakat."
Wihadi menegaskan keberadaan VCD bajakan makinn marak karena mereka mencuri start film yang akan beredar di bioskop Indonesia. "Indonesia sendiri tidak telat mendatangkan film terbaru karena ada jadwalnya. Namun, industri bajakan selalu curi start. Ini karena permintaan yang tinggi," katanya. Industri bajakan rumahan sangat berkembang di Indonesia dengan hanya bermodal CD Writer.
Ia menegaskan perlu ada penanganan serius soal VCD bajakan ini. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarat untuk antibajakan juga sangat penting."Soal penanganan barang bajakan ini jangan sepotong-sepotong, harus langsung juga pada permasalahannya. Kenapa bisa begitu," ujarnya.
Wihadi meminta masyakat untuk mendukung kampanye antipembajakan. VCD original yang kualitasnya sangat bagus kini beredar dengan harga yang sangat murah. "Jangan membeli bajakan, negara tidak dapat apa pajak. Lagipula banyaknya VCD bajakan ini membuat pengusaha penjual original menurun," ujarnya, yang saat dihubungi tengah berada di Prancis.
ALWAN RIDHA RAMDANI