TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto membantah pengunduran dirinya lantaran ingin bertarung dalam pemilihan kepala daerah Jakarta pada 2012. "Saya mundur demi kepentingan dan kebaikan orang banyak. Tidak ada hubungannya dengan pilkada," ucap Prijanto di rumahnya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, 25 Desember 2011.
Ia menambahkan keinginan untuk mundur sebagai Wakil Gubernur Jakarta sebenarnya sudah tercetus sejak dua tahun lalu. Namun hal itu urung dia lakukan. "Jadi pengunduran ini tidak mendadak," kata Prijanto.
Prijanto menerangkan saat dirinya ingin mundur dua tahun silam ada dua pihak yang menanggapi rencana tersebut. Satu pihak ada yang menahannya, di pihak lain ada juga yang memintanya segera mundur.
Lebih lanjut Prijanto enggan menjelaskan lebih terperinci perihal alasan utamanya memilih bercerai dari Fauzi Bowo. Namun sebagai seorang pejabat dan juga prajurit, lanjutnya, ia dituntut bersikap jujur. "Jangan bicara A tapi yang dikerjakan B," tutur dia.
Keputusan untuk mundur dari jabatannya, menurut pria kelahiran Ngawi 26 Mei 1951 ini, tidak bertentangan dengan sikap partai politik yang mendukungnya saat pilkada empat tahun silam. "Tidak diatur dalam kontrak," kata Prijanto.
Lebih lanjut Prijanto tidak berkomentar jika dalam perjalanan ke depannya ada partai politik yang berusaha meminangnya untuk masuk ke pilkada Jakarta 2012. "Itu urusan lain," katanya sambil tersenyum.
ADITYA BUDIMAN