TEMPO.CO, Jakarta -Pakar transportasi Universitas Gadjah Mada, Danang Parikesit menyebut program mobil murah tidak sama dengan transportasi murah. Tulang punggung transportasi masyarakat, angkutan umum.
Menurutnya Danang, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi perlu mengingat lagi tujuan awal. "Mau mobil murah atau transportasi murah?" katanya ketika dihubungi Tempo, Sabtu 21 September 2013.
Jika pemerintah ingin menyediakan mobil murah, masalah transportasi masal harus dibenahi lebih dulu. Sedangkan kenyataan sekarang, perbaikan transportasi di Ibu Kota misalnya, belum selesai. "Kalau ada mobil murah, perbaikan angkutan sia-sia," kata Danang.
Dia menilai, pemerintah perlu mempertimbangkan dampak mobil murah berupa meningkatnya beban subdsidi bahan bakar minyak. "Konsumsi BBM akan meningkat," kata profesor dari Universitas Gadjah Mada itu.(Baca : Jokowi: Kebijakan Mobil Murah Itu Salah)
Sebelumnya, satu liter BBM bisa dipakai menempuh 40 kilometer. Dengan mobil, jadi 20 kilometer per liter. Ia memperkirakan, pembeli mobil murah nantinya adalah masyarakat pengguna sepeda motor. Dampak lanjutannya, emisi alias polusi pun ikut naik.
Akibat lain yaitu kemacetan bakal semakin parah. Perhitungan Danang buat Ibu Kota, kecepatan kendaraan di jam puncak arus lalu lintas, seperti pagi hari, akan menurun. "Dari 10 sampai 12 kilometer per jam menjadi 8 sampai 10 kilometer per jam."
Namun, jika pemerintah tetap pada rencana itu, pemilik mobil mesti dibebani biaya lebih mahal. "Bisa dengan menaikkan tarif parkir, segera menerapkan ERP (electronic road pricing/jalan berbayar), ataupun menaikkan harga BBM," katanya. Terakhir, meminta masyarakat menggunakan kendaraannya dengan bijak.
Kementerian Perindustrian melontarkan program low cost green car (LCGC). Rencananya, mobil dengan cc rendah ini bakal hadir tahun depan sebanyak 200 ribu unit. Sejumlah kepala daerah sudah menolak rencana ini, yaitu Gubernur DKI Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
ATMI PERTIWI
Berita Terpopuler
Kalahkan Timor Leste, Indonesia ke Final AFF U-19
Kepala Daerah Ramai-ramai Tolak Mobil Murah
Dari Sini Awal Isu 'Jihad Seks' di Suriah Merebak
Apa Kabar Mobil Esemka? Ini Kata Jokowi